Menuju konten utama

Korsel Berani Naikkan Bayaran Buat Para Pembelot Korea

Korea Selatan menempuh langkah berani dengan meningkatkan bayaran untuk pejabat atau warga Korea Utara yang mau membelot. Keputusan ini untuk mendorong lebih banyak anggota elite Korea Utara beralih ke Korea Selatan.

Korsel Berani Naikkan Bayaran Buat Para Pembelot Korea
Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto/Alchetron

tirto.id - Sejak mencuatnya kasus pembunuhan Kim Jong-nam, Korea Selatan berani meningkatkan bayaran kepada para pembelot Korea Utara atas informasi rahasia yang mereka berikan. Langkah Korea Selatan ini merupakan pertama kalinya dalam dua dekade terakhir.

Kali ini Korea Selatan mengiming-imingi uang senilai 217.000-860.000 dolar AS kepada pembelot Korea Utara yang memberikan informasi rahasia Korea Utara kepada Korea Selatan.

Mengutip dari Antara, Selasa (7/3/2017), jumlah sebesar itu diberikan kepada mereka yang memiliki informasi intelijen dan pengetahuan yang memperkuat keamanan Korea Selatan.

"Salah satu alasan terbesar mengapa warga Korea Utara enggan membelot karena mereka takut tidak bisa hidup layak setelah datang ke Korea Selatan. Rencana kenaikan bayaran ini bisa menepis kekhawatiran itu," kata seorang pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

Korea Selatan juga sangat berminat mendapatkan informasi mengenai perlengkapan militer Korea Utara. Oleh karena itu, Korea Selatan menjanjikan tentara-tentara Korea Utara untuk membelot sembari membawa informasi sistem persenjataan Utara.

Tindakan Korea Selatan ini ditempuh menyusul pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang diduga dibunuh agen-agen Korea Utara yang memperalat dua perempuan Indonesia dan Vietnam untuik mengakhiri hidup Jong-nam dengan zat beracun mematikan, VX.

Sebelumnya, Korea Selatan pada Minggu (5/3/2017) sudah mengeluarkan pengumuman akan memberikan imbalan hingga satu miliar won (sekitar Rp11,5 miliar) kepada para pembelot dari Korea Utara yang memiliki informasi rahasia

Imbalan yang dibayarkan tergantung dari seberapa penting informasi intelijen itu. Insentif tunai tersebut bertujuan mendorong lebih banyak anggota elite Korea Utara beralih ke Korea Selatan.

Untuk diketahui, para pembelot dengan jabatan tinggi sudah menjadi sumber informasi intelijen penting mengenai pemerintah Pyongyang selama bertahun-tahun.

Pada Agustus 2016, mantan wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris Thae Yong-Ho menjadi salah satu pembelot dengan jabatan tertinggi.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN KIM JONG NAM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari