tirto.id - Korban tewas akibat meledaknya bom di luar stadion sepakbola di Istanbul, Turki, pada Sabtu (10/12/2016) waktu setempat hampir semuanya aparat kepolisian. Dari 29 orang korban tewas bom Istanbul, 27 orang di antaranya adalah polisi dan 2 lainnya warga sipil. Informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu.
Terjadi dua ledakan bom dalam kasus ini. Dipaparkan oleh Suleyman Soylu, ledakan pertama yang terjadi dua jam setelah pertandingan antara Besiktas dan Bursaspor berakhir di di titik kumpul petugas polisi anti huru-hara. Sementara ledakan kedua terjadi ketika polisi sedang mengepung pelaku bom bunuh diri di dekat Taman Macka Istanbul.
Adapun 27 polisi yang menjadi korban tewas terdapat seorang kepala polisi dan perwira senior. Selain korban tewas, ada juga 17 korban luka yang saat ini sedang menjalani operasi serta 6 orang lainnya sedang dirawat intensif.
Suleyman Soylu menjelaskan, pihak yang berwenang telah menahan 10 orang yang diduga terlibat atas insiden tersebut. Namun, hingga saat ini, belum diketahui pihak mana yang berada di balik peledakan bom itu.
Sementara itu, tim sepakbola Bursaspor mengatakan tak ada penggemar yang terluka akibat ledakan itu. Bursaspor dan Besiktas mengutuk keras serangan tersebut. Demikian pula dengan Menter Olahraga Turki, Akif Cagatay Kilic. "Mereka yang menyerang persatuan dan solidaritas bangsa kita tidak akan pernah menang," kecamnya.
Pengeboman hari ini terjadi lima bulan setelah Turki diguncang kudeta militer gagal, di mana lebih dari 240 orang tewas yang sebagian besar di Istanbul. Sepanjang tahun ini, Istanbul telah mengalami beberapa serangan, termasuk pada bulan Juni 2016 lalu, saat sekitar 45 orang tewas dan ratusan luka-luka karena diserang oleh tersangka militan ISIS dengan senjata dan bom di Bandara Ataturk.
Reporter: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya