Menuju konten utama

Korban Gempa Lombok Makan Kelapa untuk Bertahan Hidup

Korban gempa di Dusun Selebung Daya, Desa Dasan Tengah, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara minim bantuan. Mereka terpaksa makan buah kelapa untuk bertahan hidup.

Korban Gempa Lombok Makan Kelapa untuk Bertahan Hidup
Pengungsi membangun tenda darurat di pematang sawah di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru

tirto.id - Warga korban gempa di Dusun Selebung Daya, Desa Dasan Tengah, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, memakan buah kelapa untuk bisa bertahan hidup karena minim bantuan ke kampung mereka.

Ketua RT di Dusun Selebung Daya, Arti mengakui minimnya bantuan yang datang ke daerahnya membuat ia dan 27 kepala keluarga (KK) di tempat pengungsian harus merasakan makan seadanya.

"Bantuan minim sekali, kita di sini cuman dapat bantuan beras sekali dan itu pun hanya 15 kilo yang kita makan 1 RT. Terpaksa kita selingi makan pakek kelapa supaya gak lapar," terangnya saat ditemui di lokasi pengungsian setempat, Rabu (8/8/2018).

Pihaknya memang tidak menampik telah mendapatkan bantuan yang diantarkan oleh kepala dusun setempat, tetapi jumlahnya yang sedikit dirasa tidak akan mencukupi kebutuhan sehari-hari selama berada di tenda pengungsian tersebut.

"Kita di sini sekitar 80 orang, dengan beras 15 kilogram dan 1 kilogram minyak goreng mana cukup. Itu pun hanya cukup untuk makan pagi saja, kalau untuk makan siang dan malamnya, ya itu tadi kita petik kelapa untuk selingan makanan," sebut Arti.

Menurutnya saat gempa terjadi 80 persen rumah-rumah di tempat itu dalam kondisi hancur dan mengalami retak-retak pada dinding, termasuk masjid yang kini bangunannya sudah miring, sehingga tidak bisa digunakan untuk beribadah. "Okelah kami bisa mungkin tahan laper. Tapi kalau anak-anak kan gak bisa," ucapnya. Karenanya, untuk berlindung dari teriknya panas dan dinginnya malam, warga tinggal di tenda-tenda pengungsian.

"Khusus di RT kami saja satu tenda kita tempati ramai-ramai. Karena selain rumah rusak, warga di sini juga takut kalau tidur di dalam rumah," katanya.

Dusun Selebung Daya, Desa Dasan Tengah sendiri berada di perbukitan atau 10 kilometer dari Kecamatan Tanjung. Untuk sampai ke dusun ini warga menggunakan sepeda motor, karena tidak ada angkutan umum menuju dusun tersebut. Itu pun kondisi jalannya sangat parah. Meskidusun ini berada di ibu kota Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Tanjung.

Arti menyebutkan, di Dusun Selebung Daya, terdapat tiga titik pengungsian yang dihuni oleh anak-anak, lansia bahkan bayi yang baru lahir sangat membutuhkan makanan dan minuman, termasuk kebutuhan lain seperti tenda, selimut, dan popok bayi.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada pemerintah untuk segera menyuplai logistik ke tempat-tempat terpencil seperti ini, karena saat ini pihaknya sangat membutuhkan tenda, air minum dan suplai makanan.

"Kita minta tolong supaya ada bantuan yang datang ke dusun kami. Kasihan anak-anak kalau hanya diberi makan kelapa," tandas Arti.

Baca juga artikel terkait GEMPA NTB

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: antara