Menuju konten utama

Kontroversi Dharma Pangrekun: Konspirasi COVID-Vaksin Berhala

Dharma Pangrekun membuat sejumlah kontroversi lewat tayangan podcast Youtube dr. Richard Lee. Berikut penjelasannya.

Kontroversi Dharma Pangrekun: Konspirasi COVID-Vaksin Berhala
Wakil Kepala BSSN Irjen Pol Dharma Pongrekun (Tengah) usai pelantikannya di Kantor BSSN, Jakarta, Rabu (17/07/2019). ANTARA/Kuntum Khaira Riswan

tirto.id - Dharma Pangrekun, seorang polisi berpangkat Komjen (Komisaris Jenderal) menghadirkan beberapa kontroversi. Dharma menyebut Rockefeller Foundation adalah pembuat virus COVID-19 dan vaksin termasuk berhala.

Acara podcast Youtube dr. Richard Lee yang disi Dharma Pangrekun selaku bintang tamu sudah tayang pada Sabtu, 27 Januari 2024. Judulnya adalah "JENDRAL BINTANG 3 INI BAHAS TENTANG KONSPIRASI !? PETINGGI NEGARA INI TERLIBAT !?".

Dilihat hingga Senin, 29 Januari 2024, video tersebut sudah disaksikan sebanyak 350 ribu kali dan mengundang sejumlah komentar dari warganet.

Salah satu yang diungkapkan Dharma Pangrekun adalah terkait Rockefeller Foundation. Ia menuding Rockefeller sebagai pihak yang merencanakan virus COVID-19 hingga terjadi sebuah teori konspirasi untuk menguasai sistem dunia.

Daftar Kontroversi Dharma Pangrekun

Berikut adalah daftar kontroversi yang dibikin Dharma Pangrekun melalui podcast Youtube milik dr. Richard Lee:

1. Konspirasi COVID-19

Di awal podcast, dr. Richard Lee memperkenalkan Dharma Pangrekun sebagai seorang polisi. Dharma termasuk jenderal bintang 3 dan pernah menjabat Wakil Kepala BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara).

Pria yang sekarang menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri itu disebut pernah menyatakan COVID-19 termasuk konspirasi.

"Saya tidak mengatakan konspirasi, tetapi orang-orang yang tidak paham mereka yang menuding bahwa saya berbicara teori konspirasi," ucap Dharma.

2. COVID-19 Direncanakan Sejak 2010

Dalam lanjutan acara, Dharma Pangrekun secara terang-terangan mengatakan COVID-19 sudah direncanakan sejak 2010 oleh Rockefeller Foundation.

Ia menjelaskan, rencana tersebut sempat disimulasikan pada tahun 2015 hingga dijalankan pada tahun 2020 untuk di Indonesia.

"Tapi kalo di luar sudah disosialisasikan tahun 2019," beber Dharma.

Dirinya lantas menjelaskan bahwa tujuan utama rencana itu ialah semata-mata demi percepatan program digitalisasi.

3. COVID: Certificate of Vaccine Identity Digital

Dharma Pangrekun mengatakan singkatan dari COVID adalah Certificate of Vaccine Identity Digital.

"Sebagai identitas digital untuk menjadi persyaratan boleh kemana-mana. Itu yang permainan mereka. Mereka kontrol kita by system," tuturnya.

Sementara angka 19 juga memiliki kode tersendiri. 1 adalah artificial. Sedangkan 9 ialah intelegence. Keduanya pun bermakna artificial intelegence.

4. Pengatur Sistem Dunia: Rockefeller Foundation

Dharma Pangrekun kemudian menceritakan terkait pihak yang mengatur sistem dunia.

Menurutnya, Rockefeller Foundation adalah pengatur sistem di dunia. Rockefeller dikatakan membikin foundation hingga membuat sistem pendidikan.

Alhasil, semua kurikulum di dunia sama saja, dengan tujuan utama membuat manusia sebagai budak pekerja.

"Dia adalah raja minyak sedunia. Dia mempunyai standard oil. Kemudian dia membuat foundation untuk menyembunyikan pajak dari hasil. Makanya foundation yang sekarang ikut kesana konsepnya. CSR juga begitu dari situ," papar Dharma.

5. Permainan Farmasi Menyesatkan

Bersama sang pembawa acara, keduanya menganalogikan jika saja asal muasal covid dan vaksin yang diberikan itu bersumber sama alias ada pihak yang sengaja membuat hingga membodohi umat manusia di dunia.

Dharma Pangrekun lantas menyinggung isi Alkitab di Revelation 19:23. Ia menuding farmasi termasuk permainan yang menyesatkan.

"Semua bangsa disesatkan. Hanya dengan apa permainan farmasi. Bahasa Yunaninya farmakea artinya ilmu sihir," tuturya.

6. Vaksin Berhala

dr. Richard Lee mempertanyakan kepada Dharma Pangrekun apakah ia termasuk percaya dengan vaksin COVID-19.

Dharma menjawab dengan nada tinggi sembari menegaskan vaksin adalah berhala, hingga dirinya memilih untuk tidak melakukan vaksinasi.

"Berhala di mata saya berhala di mata Dia. Tuhan marah pada saya. Tuhan bilang begini kau enggak percaya sama saya. Aku yang ciptakan kau. Nafasmu dari aku bukan dunia bukan mereka-mereka yang di dunia yang. Mereka aja yang nyuruh kita gak bisa menyelamatkan hidupnya," ujarnya.

"Saya tidak (vaksin), berhala di dalam iman saya," tutur Dharma.

Baca juga artikel terkait DHARMA PANGREKUN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra