tirto.id - Petugas loket pelayanan permohonan SKCK Polsek Ciracas Bripka Mayratna sibuk melayani satu per satu warga yang datang demi mendapatkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian.
"Hari ini sudah 60 orang [yang datang]," ujar dia kepada reporter tirto, pada Selasa (18/12/2018).
Tak berapa lama dari dia menyatakan begitu, seseorang pria datang lagi. "Berarti nambah jadi 61 orang sekarang," ujar Mayratna.
Hari ini tepat sepekan usai terjadi serangan massa ke kantor Polsek Ciracas, Selasa malam (11/12/2018) yang diperkirakan memicu kerugian Rp1 miliar. Massa merusak dan membakar kantor Polsek Ciracas dan tindakan itu diduga terkait dengan kasus pengeroyokan anggota TNI oleh sejumlah juru parkir.
Mayratna mengatakan sebenarnya loket layanan publik di Polsek Cicaras sudah normal kembali pada sehari setelah insiden perusakan salah satu kantor kepolisian sektor di Jakarta Timur itu.
"Rabu pagi [12/12/2018] kami bersih-bersih. Kamis pagi sudah mulai pelayanan," ujarnya. "Meskipun hari pertama [aktif setelah perusakan] itu tergolong sepi dari biasanya."
Mayratna mencatat pada tanggal 13 Desember 2018, loket pelayanan hanya melayani 27 warga yang datang.
Namun situasi berangsur-ansur normal kembali. Dalam catatannya pada tanggal 14 Desember 2018, jumlah warga yang mendatangi loket pelayanan di Polsek Ciracas meningkat menjadi 46 orang.
Lonjakan jumlah pengunjung mulai terjadi pada tanggal 17 Desember 2018. Menurut Mayratna, di hari itu 89 warga mendatangi loket pelayan umum Polsek Ciracas.
Dia mengatakan, kondisi Polsek Ciracas yang semakin kondusif turut mempengaruhi lonjakan jumlah warga yang memanfaatkan pelayanan pada publik di sana. "Hari Selasa [18/12/2018] sudah normal," ujarnya.
Petugas Yanmas SPKT Polsek Ciracas Aiptu H. G. Suyitno membetulkan, bahwa loket pelayanan sudah aktif sejak Kamis pekan kemarin. "Pas hari Rabu itu sepi ya karena ditutup saja," kata dia.
Pedagang Sekitar Polsek Ciracas Tetap Buka
Rizal (18) pedagang gorengan yang hanya berjarak 50 meter dari gerbang Polsek Ciracas mengaku keributan pada Rabu (12/12/2018) lalu, tak mengganggu aktivitas dagangnya.
Bahkan ketika insiden keributan itu terjadi, keesokan harinya dia tetap berjualan seperti biasa. "Buka normal, dari jam 3 sore sampai 10 malam," ujarnya ketika ditemui wartawan Tirto, Selasa (18/12/2018) siang.
Selang seminggu kemudian, Rizal pun tetap menggelar dagangnya persis di depan Alfamart yang berada di samping Polsek Ciracas.
"[Dari kemarin] biasa-biasa aja. Kayak hari biasanya," ujarnya lagi.
"Pedagang yang lain juga enggak ada yang tutup," kata dia.
Asrul (45) tukang ojek pangkalan yang hanya berjarak 50 meter dari pagar Polsek Ciracas pun mengakui kondisi di sekitar tempat kejadian perkara mulai membaik sejak seminggu terakhir.
"Aman saja. Enggak ada apa-apa," ujarnya ketika ditemui di tempat dirinya biasa mangkal, pada Selasa sore.
Bahkan, dia juga mengakui, aktivitasnya mencari uang tak terganggu dengan kejadian Rabu itu, meskipun dirinya sedikit panik.
"Pas hari kejadian, panik. Tapi tetap ngojek, mau bagaimana lagi?" ujarnya lagi.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Addi M Idhom