tirto.id - Mabes Polri memperkirakan kerugian akibat penyerangan Polsek Ciracas mencapai lebih dari Rp1 miliar karena massa merusak fasilitas kantor, seperti mobil dinas, motor dan ruangan.
"Belum dihitung detail kerugian, melihat dari kerusakan seperti itu kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp1 miliar," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kamis (13/12/2018).
Namun demikian, Dedi belum bisa menyebut pelaku yang melakukan perusakan. Pasalnya,
proses penyelidikan masih dilakukan oleh Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur. Jika sudah ada hasil, maka kepolisian bisa berkoordinasi dengan pihak TNI apabila diperlukan.
Dedi menegaskan, penyidik tidak boleh tergesa-gesa dalam menangani kasus ini. Sebab, tim gabungan yang dibentuk oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis masih bekerja.
“Tim sedang bekerja saksi-saksi, menganalisis seluruh alat bukti dan mengidentifikasi seluruh informasi yang kami dapatkan,” ujar Dedi.
Ia menegaskan, polisi tidak boleh membuat kesimpulan tanpa pembuktian ilmiah. Pengidentifikasian, tambah Dedi, bisa menggunakan bukti yang ada di TKP. Misalnya apa saja yang sudah dirusak, perusakan mobil menggunakan alat apa, berapa kendaraan yang dibakar dan apa alat bakarnya.
“Semuanya akan dianalisis. Apakah ada jejak dari pelaku yang tertinggal di TKP. Kalau ada, itu akan lebih mudah bagi tim penyidik untuk mengidentifikasi alat yang digunakan untuk merusak,” terang Dedi.
Kemudian, tambah Dedi, penyidik juga akan mengidentifikasi video, kamera pengawas dan foto. “Pembuktian ilmiahnya, saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut akan dimintai klarifikasi,” ucap dia.
Penyerangan dan perusakan Polsek Ciracas, Selasa (11/12) mengakibatkan tiga polisi terluka. Salah satu korban itu adalah Kapolsek Ciracas Kompol Agus Widar, seorang anggota polsek dan ajudan Kapolsek.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto
