tirto.id - Juru Bicara atau Jubir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa 10 dari 11 pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak masuk dalam stadium ketiga. Data ini didapatkan Kemenkes per kemarin, Rabu, 23 November 2022.
“Jadi yang masih sisa 11 pasien ini memang 10 orang itu masuk di stadium tiga,” tutur dia via Zoom dalam acara Forum Merdeka Barat 9 bertajuk “Perkembangan Hasil Penelitian Obat mengandung EG dan DEG pada Kasus Gagal Ginjal Akut” yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube FMB9ID_ IKP pada Kamis (24/11/2022).
Lanjut Syahril, bahkan ada pasien yang sudah lama dirawat di RS hingga satu bulan. Sementara itu, dia menjelaskan bahwa gangguan ginjal akut misterius ini memiliki tiga stadium yakni stadium satu, stadium kedua, dan stadium ketiga.
“Kalau sudah tiga berarti dia sudah tidak keluar air kencing saat itu, maka kerusakan ginjalnya sudah jauh lebih parah,” jelas Syahril.
Akan tetapi dia mengklaim sebagian besar pasien stadium ketiga penyakit tersebut dinyatakan sembuh. Kemenkes melaporkan hingga kemarin, ada 324 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di 27 provinsi dengan 200 anak telah meninggal dunia dan 113 sembuh.
Kemudian Syahril menyebut bahwa sembilan dari 11 pasien yang masih dirawat di RS akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak itu dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta). Berdasar data Kemenkes hingga kemarin, satu pasien lainnya dirawat di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan satu pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Dia berharap para dokter Indonesia dapat menyembuhkan pasien-pasien gangguan ginjal akut misterius pada anak, walaupun membutukan waktu yang lama yaitu sekitar satu bulan. Menurut dia, 11 pasien yang masih dirawat ini merupakan tantangan bersama.
“Jadi yang penting bagi kita adalah tidak ada penambahan kasus lagi dan juga angka kematian tidak akan bertambah, kalau perlu seperti yang dikatakan oleh Pak Menteri [Kesehatan Budi Gunadi Sadikin] yaitu zero, nol kasusnya,” imbuh Syahril.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri