tirto.id - Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi Nurcahyo Utomo menyatakan pihaknya telah mengunduh data rekaman penerbangan pesawat atau flight data recorder (FDR) Sriwijaya Air SJ-182.
"Data dari flight data recorder (FDR) telah sukses diunduh dan berisi 370 parameter, 27 jam dan 18 data penerbangan. Termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan," ucap Nurcahyo dalam video yang diterima Tirto, Selasa (19/1/2021).
Hingga kini KNKT masih menginvestigasi isi data tersebut. Dia berharap 39 hari usai kecelakaan, pihaknya dapat mempublikasikan laporan sementara penyelidikan.
Dalam pengusutan perkara ini KNKT mendapatkan bantuan dari empat anggota The National Transportation Safety Board, empat anggota Boeing, dua anggota Federal Aviation Administration, dan satu anggota General Electric Company sebagai pembuat mesin. Ada juga dari Transport Safety Investigation Bureau Singapore yang mengirimkan dua investigatornya.
"Negara pembuat dan pendesain pesawat berhak berpartisipasi dalam investigasi," kata Nurcahyo.
KNKT menerima penyerahan FDR Sriwijaya Air SJ-182 dari Basarnas pada 12 Januari atau 3 hari usai kecelakaan.
Rekaman data penerbangan itu akan diselidiki guna mengetahui penyebab jatuhnya pesawat yang pada Sabtu 9 Januari melayani rute Jakarta-Pontianak.
KNKT juga telah mengumpulkan data radar Automatic Dependent Surveillance–Broadcast (ADS-B) dari AirNav Indonesia. Berdasar data tersebut, diketahui Sriwijaya Air SJ-182 mengudara pukul 14.36, terbang menuju arah laut.
Empat menit kemudian pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan terekamnya data hingga 250 kaki, mengindikasikan sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Ia menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air. Sementara, FDR pesawat tersebut ditemukan dalam rentang 2 jam 40 menit usai penemuan pecahan FDR.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto