Menuju konten utama

DVI Polri Setop Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182

Tiga dari 62 korban masih belum berhasil diidentifikasi lantaran belum ada sampel pembanding. 

DVI Polri Setop Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (keempat kanan) menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan operasi SAR pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - Tim Forensik Polri menghentikan pengidentifikasian jenazah pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Tiga dari 62 korban masih belum berhasil diketahui lantaran belum ada sampel pembanding.

"Dengan telah selesainya seluruh pemeriksaan dan kegiatan dalam prosesi disaster victim identification (DVI) SJ-182 yang berlangsung sejak 9 Januari, maka pada hari ini, 2 Maret, pukul 13.50 WIB, operasi SJ-182 secara resmi dinyatakan ditutup," ucap Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Rusdianto di RS Polri Kramat Jati.

Tiga korban yang belum teridentifikasi yakni Panca Widia Nursanti (perempuan, 46 tahun) Arkana Nadhif Wahyudi (laki-laki, 7 bulan), dan Daniya (perempuan, 2 tahun). Pada proses ini, tim forensik menganalisis 172 sampel DNA pembanding yang berasal dari keluarga dan barang pribadi korban.

Kemudian, tim telah menganalisis 174 sampel antemortem dan 570 sampel postmortem. "Telah dilaksanakan sidang rekonsiliasi sebanyak 15 kali dan berhasil mengidentifikasi jenazah sejumlah 59 jenazah, terdiri dari 30 laki-laki dan 29 perempuan dengan persentase 95,2 persen," terang Rusdianto.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan hasil temuan investigasi dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Ada kerusakan pesawat. Pada 3 Januari 2021, pilot melaporkan tuas pengatur tenaga mesin atau autothrottle tidak berfungsi, namun segera diperbaiki.

Sehari berikutnya, autothrottle tidak berfungsi dan perbaikan ditunda sampai 5 Januari dan hasilnya baik. Ketua Subkomite IK Penerbangan KNKT Captain Nurcahyo Utomo mengatakan sampai 9 Januari "tidak ditemukan catatan adanya DMI [daftar penundaan perbaikan] di buku catatan perawatan."

Begitu pesawat terbang dari Jakarta menuju Pontianak di ketinggian 8.150 kaki pada 9 Januari, KNKT mendapati throttle sebelah kiri bergerak mundur sehingga membikin tenaga berkurang dan throttle kanan tetap. "Pukul 14.40.10 WIB, FDR mencatat autothrottle tidak aktif dan sikap pesawat menunduk," jelas Nurcahyo dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

KNKT masih belum bisa menyimpulkan penyebab autothrottle bergerak sendiri dan belum ada kepastian autothrottle mana yang rusak.

Baca juga artikel terkait SRIWIJAYA AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Restu Diantina Putri