Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Kisah Teladan Nabi Ilyasa As: Melanjutkan Tongkat Dakwah Nabi Ilyas

Nabi Ilyasa As, kisah Nabi Ilyasa dan keteladanannya yang melanjutkan dakwah Nabi Ilyas.

Kisah Teladan Nabi Ilyasa As: Melanjutkan Tongkat Dakwah Nabi Ilyas
Ilustrasi Nabi. tirto.id/Fuad

tirto.id - Kisah Nabi Ilyasa As berkaitan langsung dengan perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Nabi Ilyas As.

Nabi Ilyasa merupakan anak angkat Nabi Ilyas. Dirinya pun melanjutkan tongkat dakwah yang telah dijalankan Nabi Ilyas terhadap kaumnya.

Di usia muda, Ilyasa menderita sebuah penyakit yang lumayan parah. Kemudian datanglah Nabi Ilyas As ke kediaman beliau ditemani oleh keluarga.

Berkat upaya bantuan yang diberikan oleh Nabi Ilyas, Ilyasa berhasil sembuh dari penyakit yang sudah diderita sejak lama tersebut.

Hubungan keduanya tidak berhenti di situ saja. Ilyasa akhirnya diangkat menjadi anak oleh Nabi Ilyas As hingga ia selalu menemani sang nabi dalam menjalankan dakwah terhadap kaum Bani Israil kala itu.

Setelah Nabi Ilyas wafat, Ilyasa kemudian melanjutkan tongkat dakwah yang telah dilakukan ayah angkatnya. Mulailah perjalanan kisah Nabi Ilyasa As dalam menyeru kebaikan terhadap kaum.

Pada awalnya, penduduk Bani Israil banyak yang mulai melakukan perbuatan maksiat lagi sepeninggal Nabi Ilyas As. Mereka berbuat kejahatan dan kemaksiatan.

Kendati sudah diperingatkan oleh Nabi Ilyasa As, mereka tetap saja bersikukuh dan berpendirian terhadap perilaku yang sudah menjadi kepercayaan masa lalu tersebut.

Dalam menjalankan dakwah, Nabi Ilyasa tak henti-hentinya menyeru kepada umatnya untuk kembali menyembah hanya kepada Allah SWT.

Termasuk di antaranya dengan menunjukkan beberapa mukjizat yang diberikan Allah. Berkat salah satu sifat yang dimiliki, yakni pantang menyerah, usaha yang dilakukan Nabi Ilyasa As akhirnya sukses.

Kisah Nabi Ilyasa As di Dalam Al-Qur'an

Nabi Ilyasa adalah keturunan keempat dari Nabi Yusuf As. Ia diutus Allah SWT untuk menjalani dakwah bagi kaumnya, yakni Bani Israil.

Di dalam Al-Qur'an surah Al-An'am ayat 86-87, Allah SWT telah berfirman:

وَاِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَيُوْنُسَ وَلُوْطًاۗ وَكُلًّا فَضَّلْنَا عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ

وَمِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَاِخْوَانِهِمْ ۚوَاجْتَبَيْنٰهُمْ وَهَدَيْنٰهُمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya: "dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Lut. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya)".

"(dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus,".

Berbicara mengenai ayat di atas, Yunahar Ilya dalam "Kisah Nabi Ilyasa’ AS" yang dikutip dari laman Suara Muhammadiyah menyebutkan bahwa keempat nabi itu (Ismaiil, Ilyasa’, Yunus dan Luth) merupakan manusia pilihan yang dilebihkan derajatnya oleh Allah SWT di atas umat pada masanya.

Selain itu, Sang Maha Pencipta juga melebihkan derajat mereka diantara bapak-bapaknya (dalam hal ini seperti Nabi Ibrahim yang merupakan Bakak Nabi Ismail), keturunan mereka (Nabi Muhammad ialah keturunan Nabi Ismail), serta sebagian dari saudaranya (Nabi Ishaq saudara Nabi Ismail).

Selain di surah Al-An'am, nama Nabi Ilyasa As juga bisa ditemukan di surah Shad ayat 48. Bunyinya adalah sebagai berikut:

وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ ۗوَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗ

Artinya:"Dan ingatlah Ismail, Ilyasa‘ dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik".

Kemudian dilanjutkan pada 2 ayat berikutnya dengan terjemahan sebagai berikut:

"Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sungguh, bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) tempat kembali yang terbaik,(yaitu) surga ’Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka."

Baca juga artikel terkait KISAH NABI ILYASA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno