tirto.id - Perdana Menteri Irak, Haidar al-Abadi dilaporkan memerintahkan pasukan Irak untuk merangsek maju ke ladang minyak di Kirkuk, daerah otonom Kurdistan Irak.
TV Al-Iraqiya melaporkan, unit militer, anti-teroris Irak dan polisi federal telah menguasai beberapa wilayah di sekitar kota tersebut, maju merangsek tanpa melepaskan tembakan. Tujuannya adalah untuk mengendalikan Pangkalan Udara K1, sebelah barat Kirkuk kata Letnan Kolonel Salah el-Kinani dari divisi lapis baja tentara Irak.
Upaya pemerintah Irak mengerahkan pasukan ke Kota Kirkuk tidak lain adalah dalam rangka memberlakukan keamanan sehubungan dengan telah diberlangsukannya pemungutan suara referendum kemerdekaan Kurdi.
Sementara pasukan Kurdi yang maju menghadang berupaya untuk memastikan agar Kirkuk tidak jatuh di tangan Irak. Status Kota Kirkuk kini dipersengketakan antara keduanya. Baik Pejabat Kurdi dan Irak melaporkan bahwa pasukan mereka mulai bergerak pada tengah malam hari Minggu (15/10/2017) kemarin.
Mengutip The Guardian, sumber militer kedua belah pihak melaporkan sudah ada saling serang tembakan roket Katyusha ke selatan ibukota provinsi. Beberapa pejuang Peshmerga Kurdi terluka dalam bentrok tersebut, kata seorang sumber keamanan setempat kepada AFP.
Sudah sejak hari Jumat (13/10/2017) lalu pemerintah Kurdi dan Irak membawa tentara mereka lengkap dengan persenjataan ke Kirkuk. Pasukan Peshmerga berkumpul sekitar 20 mil dari batas selatan Kirkuk setelah unit tentara Irak mengambil posisi mendekati kota tersebut.
Najmaldin Karim, Gubernur Kirkuk mendesak masyarakat untuk turun ke jalanan menyuarakan keyakinan bahwa pasukan Peshmerga dapat melindungi kota tersebut. "Kami melihat beberapa orang muda yang menyatakan kesiapan mereka untuk membantu saudara-saudara mereka di Peshmerga untuk membela tanah tersebut," katanya kepada Rudaw, sebuah jaringan media lokal Kurdi.
Sementara itu, Departemen Pertahanan AS yang mendapat laporan konfrontasi antara tentara Irak dan Peshmerga pada hari Minggu (15/10) kemarin mengatakan sangat prihatin dan terus memantau situasi di Kirkuk dengan ketat.
Departemen Pertahanan AS juga mendesak agar pasukan Irak dan Kurdi untuk menghindari tindakan yang memicu eskalasi lebih luas yang akan berdampak pada tidak maksimalnya kedua kubu melawan militan ISIS. AS sendiri memasok senjata kepada tentara Irak dan Peshmerga untuk melawan ISIS.
Sedangkan menurut Hemin Hawrami, asisten senior Masoud Barzani selaku Presiden Kurdistan Irak, memerintahkan pasukannya untuk tidak memulai konflik selama Kurdi tidak diserang.
Konfrontasi antara Irak dan Kurdi ini berdampak pada harga minyak dunia yang melonjak pada Senin (16/10/2017) ini.
Kirkuk adalah nama kota sekaligus ibukota dari Provinsi Kirkuk. Ketegangan di daerah ini meningkat dalam beberapa minggu ini sejak orang-orang Kurdi memilih merdeka dari pemerintahan Baghdad, Irak.
Referendum kemerdekaan tersebut ditentang keras oleh Iran, Baghdad dan Turki, dan sejak itu menyebabkan blokade wilayah Kurdistan Irak oleh ketiga kekuatan tersebut. Wilayah ini diperebutkan oleh pihak Irak dan Kurdi.
Baca juga:
Penulis: Tony Firman
Editor: Yuliana Ratnasari