Menuju konten utama
Respons Laporan Kinerja Polri

Kinerja Polri 2021, Kompolnas Dukung Kamera Tubuh Personel Polisi

Kompolnas merespons Laporan Akhir Tahun Polri 2021, mulai dari penggunaan kamera tubuh oleh personel Polri hingga posisi strategis Polwan.

Kinerja Polri 2021, Kompolnas Dukung Kamera Tubuh Personel Polisi
Gedung utama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

tirto.id - Komisi Kepolisian Nasional merespons tiga hal perihal Laporan Akhir Tahun Polri 2021. Pertama, Kompolnas mendukung personel Polri memakai kamera tubuh sesuai yang telah direkomendasikan sebelumnya.

“Kamera tubuh sangat bagus untuk mengawasi kinerja anggota di lapangan agar tidak melakukan penyimpangan. Misalnya, agar tidak melakukan kekerasan berlebihan atau tidak melakukan pungli, serta bertindak arogan. Penggunaan kamera tubuh merupakan bentuk akuntabilitas dan transparansi Polri, serta menunjukkan Polri yang modern,” ujar Juru Bicara Kompolnas Poengky Indarti, kepada Tirto, Minggu (2/1/2022).

Kepolisian di negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat, serta negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan Filipina juga sudah menggunakan kamera tubuh.

Kompolnas berharap penggunaan alat tersebut membuat Polri menjadi lebih presisi, sehingga cita-cita reformasi kultural menjadi polisi yang humanis, profesional dan menghormati HAM segera terwujud.

Kedua, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak akan diubah Direktorat Pelayanan Perempuan dan Anak, hal ini juga sesuai dengan rekomendasi Kompolnas. Peningkatan dari unit menjadi direktorat ini sangat dibutuhkan lantaran jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat. Poengky bilang, peningkatan unit menjadi direktorat akan lebih meningkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak terkait penegakan hukum.

Ketiga, Kapolri berjanji akan memberikan posisi strategis kepada Polwan. Kompolnas mengapresiasi dan mendukung ide tersebut karena jumlah Polwan hanya 5,8 persen dari jumlah seluruh anggota Polri. Jumlah ini terkecil di Asia Tenggara.

“Padahal jumlah perempuan di Indonesia 50 persen dari total jumlah penduduk, sehingga Polwan perlu lebih diperbanyak untuk melayani masyarakat. Selain perlunya peningkatan rekrutmen Polwan, peningkatan jumlah Polwan yang menjadi Kapolsek dan Kapolres,” jelas Poengky.

Kompolnas pun mendorong peningkatan pangkat Polwan menjadi Inspektur Jenderal. Saat ini ada tiga Brigadir Jenderal Polwan yaitu Brigjen Pol Ida Oetari, Brigjen Pol Apriastini, dan Brigjen Pol Juansih yang menurut Kompolnas semuanya sangat layak menyandang bintang dua. Poengky mengharapkan Polwan bisa dipercaya menjadi Kapolda dan posisi strategis bintang dua lainnya.

“Polwan sudah menunjukkan prestasinya yang luar biasa. Tak kalah dengan rekan Polki. Bahkan dalam beberapa hal lebih baik, misalnya, terkait dengan kedisiplinan, bersih dari korupsi, dan lebih melayani,” sambung dia.

Baca juga artikel terkait POLRI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri