Menuju konten utama
Naskah Khotbah Jumat

Khutbah Jumat Singkat Menyambut Hari Ibu: Cara Memuliakan Perempuan

Khutbah Jumat singkat hari dalam rangka menyambut hari ibu 22 Desember bertema bagaimana cara Islam memuliakan perempuan.

Khutbah Jumat Singkat Menyambut Hari Ibu: Cara Memuliakan Perempuan
Ilustrasi seorang wanita berdoa. tirto.id/Nadya

tirto.id - Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Alhamdulillah, segala puja dan puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mempertemukan kita kembali pada hari Jumat yang insya Allah dirahmati-Nya dalam majelis khotbah salat Jumat,

Tema yang akan diangkat untuk materi khotbah Jumat singkat hari ini adalah tentang bagaimana cara Islam memuliakan perempuan, di mana ini sekaligus dalam rangka peringatan Hari Ibu yang sebentar lagi tiba, yakni pada tanggal 22 Desember.

Khotbah Jumat Singkat Hari Ini

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Mukadimah yang dibacakan di atas merupakan ayat ke-43 dari surah Al-A'raf tentang pujian yang disampaikan oleh penghuni surga, ketika mereka melihat kenikmatan yang Allah berikan kepada mereka.

Arti lengkapnya adalah "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini; dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk jikalau Allah tidak memberi petunjuk kepada kami. Sesungguhnya, telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran. Diserukan kepada mereka, “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan amalan yang dahulu kamu kerjakan.”

Dalam Al-Qur'an, salah satu kenikmatan di surga adalah bidadari yang keindahannya sangat sempurna, di mana gambaran bidadari tidak bisa dibandingkan dengan perempuan di dunia karena keindahannya tak bisa disandingkan.

Bidadari surga memiliki paras cantik jelita dan berperangai baik sebagaimana Allah SWT berfirman:

فِيۡهِنَّ خَيۡرٰتٌ حِسَانٌ‌ۚ

Fiihinna khairaatun hisaan

Artinya: "Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan jelita."

Walau disebutkan bidadari surga tak sebanding dengan perempuan di dunia, tetapi bidadari adalah perempuan.

Ibaratnya jika ingin mendapatkan bidadari di surga, maka kita juga harus bisa memuliakan perempuan di dunia, wabil khusus perempuan yang telah berjasa kepada kita, seperti ibu dan istri-istri kita.

Karenanya, kita juga perlu sepakat bahwa kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apa pun, harus dimusnahkan dari muka bumi.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Ajaran agama Islam sangatlah menghargai dan memuliakan perempuan, bahkan perempuan mendapatkan tempat yang sangat spesial.

Ayat dalam Alquran juga jernih menyampaikan bahwa kehadiran Islam telah menghapuskan praktik bejat kaum Quraisy yang suka menguburkan bayi perempuan, karena takut kemiskinan.

Saking mulianya perempuan, Allah mendedikasikan sebuah surah di Al-Qur'an dengan nama An-nisa.

Surah An-Nisa secara umum memberikan pesan untuk melindungi dan sekaligus memuliakan kaum yang rentan dalam masyarakat, seperti anak yatim dan para janda, dan perempuan secara umum.

Sirah nabawiyah, juga dengan sangat jelas memberikan banyak ilustrasi bagaimana Rasulullah sangat menghargai istri-istrinya (Al-Munajjid, 2014).

Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda tentang menghormati ibu yang disebutkan hingga tiga kali:

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu’. Orang tersebut bertanya kembali, ‘kemudian siapa lagi’, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).

Hadis lain juga menyebutkan keistimewaan merawat anak-anak perempuan dengan baik:

“Barangsiapa yang diberi cobaan dengan anak perempuan kemudian ia berbuat baik pada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.” (HR. Al-Bukhari no. 1418 dan Muslim no. 2629)

Karenanya, hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Marilah kita semua bersama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT., salah satu bentuk takwa itu adalah dengan meraih rida orang tua, terutama ibu sebagai perempuan yang telah bersusah payah melahirkan dan membesarkan kita.

Surga di bawah telapak kaki ibu. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya akan kemuliaan kaum ibu.

Seperti disebutkan di situs NU Online, perempuan dalam Islam mendapat tempat yang mulia, tidak seperti dituduhkan oleh sementara masyarakat, bahwa Islam tidak menempatkan wanita sebagai 'kelas bawah' dalam tatanan kehidupan masyarakat.

Kedudukan mulia kaum wanita itu ditegaskan dalam banyak hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang salah satunya dikisahkan hadis yang disebut di atas, di mana kata ibu diucapkan hingga tiga kali.

Selain itu, Islam juga memberikan hak yang sama antara perempuan dengan laki-laki untuk memberikan pengabdian yang sama kepada agama, nusa, bangsa dan negara.

Allah SWT berfirman:

مَنۡ عَمِلَ سَيِّـئَـةً فَلَا يُجۡزٰٓى اِلَّا مِثۡلَهَا ۚ وَمَنۡ عَمِلَ صَالِحًـا مِّنۡ ذَكَرٍ اَوۡ اُنۡثٰى وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَاُولٰٓٮِٕكَ يَدۡخُلُوۡنَ الۡجَـنَّةَ يُرۡزَقُوۡنَ فِيۡهَا بِغَيۡرِ حِسَابٍ

Man 'amila saiyi'atan falaa yujzaaa illaa mislahaa wa man 'amila saaliham min zakarin aw unsaa wa huwa mu'minun fa ulaaa'ika yadkhuluunal Jannata yurzaquuna fiihaa bighairi hisaab

Artinya: "Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga. (QS. Al-Ghafir: 40).

Betapa Islam telah meruntuhkan batasan antara laki-laki dan perempuan apalagi dalam hal amal peribadatan.

Tidak ada pilih kasih dalam Islam antara laki-laki dan perempuan. Allah SWT akan selalu merespons doa-doa dan permohonan kaum muslim baik lelaki maupun perempuan.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah Islam memposisikan perempuan, bahkan Rasulullah saw mengajarkan bahwa manusia baik lelaki maupun perempuan semuanya setara laksana gigi sisir yang rata.

"Manusia itu sama dan setara laksana gigi sisir." (HR. Ahmad dan Abu al-Zubair)

Ada banyak ayat dan hadis yang menunjukkah bukti pengakuan Islam terhadap hak-hak perempuan secara umum dan ini termasuk anugerah kemuliaan dari Allah SWT.

Persoalan yang muncul kemudian bahwa sekalipun Islam telah mendasari penyadaran integratif tentang perempuan tidak berbeda dalam beberapa hal dengan laki-laki, pada kenyataannya prinsip-prinsip Islam tentang wanita tersebut telah mengalami distorsi.

Kita tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak manusia yang mencoba mengingkari kelebihan yang dianugerahkan Allah SWT kepada perempuan.

Pengaruh kultur yang masih bersifat patrilineal dan kenyataan pada tingkat perbandingan proporsional antara laki-laki dan perempuan ditemukan bahwa laki-laki (karena kondisi, sosial dan budaya) memiliki kelebihan atas perempuan, yang pada gilirannya telah menafikan atau mengurangi prinsip-prinsip mulia tentang perempuan.

Demikianlah khotbah Jumat singkat pada hari ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan manfaat dari apa yang telah disampaikan, Aamiin allahumma aamiin.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT SINGKAT atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom