tirto.id - Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Islam. Bulan tersebut bisa menjadi tema untuk menyusun khutbah Jumat terbaru yang singkat, namun penuh makna.
Sebelum kedatangan Islam, bulan Safar kerap diidentikkan dengan kesialan dan keburukan. Jika sudah tiba di bulan ini, manusia punya peluang besar untuk tertimpa hal-hal negatif.
Akan tetapi, anggapan bahwa bulan Safar adalah bulan pembawa sial adalah mitos. Lewat jurnal MUDARRISUNA Vol. 10 No. 1 Januari-Maret 2020, Wahab dkk., ada dalil Naqli yang membantah mitos bulan Safar. Berikut ini bunyinya:
“Tidak ada penyakit yang berjangkit tidak ada kepercayaan bahwa hewan memberi manfaat dan mudharat, tidak ada kesialan di bulan safar dan tidak ada juga kepercayaan datangnya malapetaka disebabkan burung hantu.” (Riwayat al-Bukhari [5770], Muslim [2220] Abu Daud [3913] di dalam al-Sunan dan Ahmad [3031] di dalam Musnad).
Tema khutbah Jumat kali ini akan coba menepis mitos yang melingkupi bulan Safar. Selain itu, disinggung pula pembahasan mengenai anjuran amalan yang sebaiknya dilakukan di bulan Safar.
Khutbah Jumat Bulan Safar Terbaru, Singkat, & Penuh Makna
Berikut ini adalah contoh khutbah sholat Jumat terbaru yang singkat dan penuh makna, dengan mengangkat tema bulan Safar:
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ، اَلَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah SWT...
Mari kita perkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT hingga kita menjadi muslim yang memiliki akhlak yang mulia.
Tak lupa, sholawat dan salam hendaknya selalu kita kirimkan kepada Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW. Berkat syafaatnya, kita bisa berkumpul di siang hari ini untuk mengikuti agenda sholat Jumat.
Bulan Safar, yang merupakan bulan kedua dalam kalender Islam atau Hijriah, terletak setelah Muharram dan sebelum bulan Rabiul Awal. Pada masa Jahiliah, orang-orang Jahiliah meyakini bahwa bulan Safar membawa banyak keburukan, sehingga mereka merasa takut untuk melakukan kegiatan atau hal tertentu.
Hingga saat ini, anggapan bahwa bulan Safar membawa kesialan masih bertahan. Namun, sebagai manusia yang beriman, kita seharusnya yakin bahwa bulan Safar sama dengan bulan-bulan lainnya dan tidak mempengaruhi nasib seseorang.
Jika toh akhirnya mengalami suatu keburukan atau kesialan, hal itu tentu bukan disebabkan oleh bulan Safar. Masih ada berbagai faktor yang bisa menimbulkan suatu keburukan atau kesialan. Hal ini juga berlaku bila datang suatu kebaikan, yang pada dasarnya telah ditakdirkan oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada 'adwa, thiyarah, hamah dan shafar (yang dianggap membawa kesialan). Dan larilah dari orang yang berpenyakit kusta sebagaimana engkau lari menjauh dari singa," (HR. Bukhari dan Muslim).
Beberapa peristiwa penting dalam Islam justru terjadi di bulan Safar. Salah satunya adalah hijrahnya Nabi Muhammad SAW pada 1446 tahun yang lalu menuju kota Madinah.
Rasulullah SAW tiba di Madinah pada 12 Rabiul Awal. Sambutan meriah menyambut kedatangan Rasulullah SAW di Madinah. Di kota tersebut, sejumlah pesan justru disampaikan oleh Rasulullah kepada umatnya, yaitu:
"Sebarkan salam/kedamaian, berilah makanan, sambunglah silaturahim, sholatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan penuh keselamatan," (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
Dengan kata lain, hadist di atas menyiratkan bahwa untuk meraih manfaat dan keistimewaan di bulan Safar, kita sebagai makhluk Allah harus tetap taat dan melanjutkan amalan harian, termasuk amalan sunah.
Berdasarkan hadist di atas, terdapat empat amalan yang dapat kita lakukan selama bulan Safar.
Pertama, sebarkan salam dan pesan perdamaian, sesuai dengan perintah Rasulullah SAW. Kedua, memberi makan kepada yang membutuhkan dan saling tolong-menolong tanpa memandang latar belakang.
Ketiga, menyambung silaturahim. Tidak hanya dengan keluarga dekat, melainkan juga dengan tetangga, sahabat, dan teman. Sebagaimana bunyi sebuah hadist,
"Barangsiapa ingin rezekinya dilapangkan dan umurnya diperpanjang, hendaknya ia menjalin tali silaturahim," (HR. Bukhari).
Keempat atau terakhir, perbanyak sholat malam selama bulan Safar, meskipun jika belum terbiasa, mulailah sekarang.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah...
Mari kita berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan di bulan Safar, bulan yang tak kalah mulia dengan bulan-bulan lainnya dalam Islam.
Demikian khotbah Jumat kali ini disampaikan. Ada salahnya mohon dimaklumi, apabila ada baiknya hal itu semua berasal dari Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa memperoleh petunjuk-Nya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Yulaika Ramadhani