Menuju konten utama

Khutbah Jumat Hari Ibu 2024: Pengorbanan & Perjuangan Perempuan

Khutbah Jumat Hari Ibu 2024 mengangkat tema "Pengorbanan & Perjuangan Perempuan." Renungan jasa para ibu yang berjasa dalam keluarga dan masyarakat.

Khutbah Jumat Hari Ibu 2024: Pengorbanan & Perjuangan Perempuan
Khutbah Jumat. foto/antara.istimewa

tirto.id - Khutbah Jumat terbaru tanggal 19 Desember 2024 ini akan mengangkat tema "Pengorbanan & Perjuangan Perempuan" yang dipilih untuk mengingatkan kita akan jasa luar biasa para ibu yang tak hanya berperan dalam keluarga, tetapi juga turut andil dalam membangun masyarakat dan bangsa.

Mari bersama kita renungkan nilai-nilai luhur yang diajarkan Islam tentang penghormatan kepada ibu dan perempuan secara umum.

Hari Ibu pada 22 Desember 2024 menjadi momen istimewa untuk mengenang jasa serta pengorbanan perempuan. Di tengah kesibukan dan rutinitas sehari-hari, sering kali peran besar mereka terlupakan.

Dalam perspektif Islam, perempuan memiliki kedudukan mulia yang patut dihormati. Dalam sebuah hadis, ketika ditanya siapa yang paling berhak mendapatkan bakti, Rasulullah SAW menjawab "ibumu" sebanyak tiga kali sebelum menyebutkan "ayahmu."

Melalui khutbah Jumat kali ini, kita diajak merenungi perjuangan perempuan yang sering tidak terlihat namun sangat berarti. Mari bersama-sama memahami betapa besar perjuangan perempuan dan bagaimana kita bisa membalasnya dengan sikap penuh hormat dan kasih sayang.

Khutbah Jumat Hari Ibu 2024: Pengorbanan dan Perjuangan Perempuan

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk selalu menghormati dan menghargai orang tua, terutama ibu. Melalui khutbah Jumat berikut, mari kita renungkan bersama betapa besar pengorbanan dan perjuangan yang telah diberikan oleh ibu.

Dilansir dari situs NU Online dan Istiqlal, berikut ini khutbah Jumat Hari Ibu 2024 bertema pengorbanan dan perjuangan perempuan.

Contoh Khutbah Hari Ibu I

الحمد لله نحمده ونستعينه، ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.

أما بعد، فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ

Jamaah yang dimuliakan Allah, pada kesempatan yang penuh berkah ini, kita berkumpul di rumah Allah untuk melaksanakan ibadah Jumat. Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita bersama-sama merenungkan nikmat Allah yang tiada terhingga, yang telah memberikan kita kehidupan ini dengan segala kebaikan-Nya. Dalam surat An-Nahl ayat 18, Allah berfirman:

"وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ"

“Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Jamaah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini, khutbah ini akan kita tujukan untuk menghargai dan mengingat perjuangan serta pengorbanan seorang perempuan, terutama ibu. Ibu adalah sosok yang penuh pengorbanan dalam hidup kita. Tanpa ibu, kita tidak akan bisa menikmati kehidupan ini.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menegaskan dalam Al-Qur'an betapa beratnya perjuangan ibu dalam mengandung dan merawat anak. Dalam surat Luqman ayat 14, Allah berfirman:

"وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ"

“Dan kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan penderitaan yang berlipat ganda, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku tempat kembalimu.”

Ibu mengandung kita dalam kondisi yang penuh tantangan. Dari mual, muntah, hingga berbagai ketidaknyamanan lainnya, semua itu dijalaninya dengan penuh kesabaran. Setelah melahirkan, ibu masih harus terus berjuang untuk merawat kita. Dari memberi air susu, menjaga kesehatan, hingga memberikan kasih sayang tanpa henti. Semua pengorbanan itu tidak bisa dihitung, bahkan dengan segala jasa yang diberikan, kita seringkali merasa belum bisa membalasnya.

Jamaah yang dimuliakan Allah, seorang ibu adalah sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan kita. Seperti yang diungkapkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, ketika seorang sahabat bertanya kepada Nabi siapa yang paling berhak untuk diperlakukan dengan baik, Nabi menjawab tiga kali: "Ibumu". Kemudian, beliau menambahkan: "Ayahmu, kemudian yang lebih dekat setelahnya."

Hadits ini mengajarkan kita betapa pentingnya memuliakan ibu, tidak hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan perbuatan yang nyata. Ketika ibu sudah lanjut usia, kita dituntut untuk lebih sabar dan tidak mengucapkan kata-kata kasar, apalagi menyakiti perasaannya. Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 23:

"وَقَضى رَبُّكَ أَلّا تَعْبُدُوا إِلّا إِيّاهُ وَبِالوالِدَيْنِ إِحسانًا إِمّا يَبلُغَنَّ عِندَكَ الكِبَرَ أَحَدُهُما أو كِلاهُما فَلا تَقُل لَهُما أُفٍّ وَلا تَنهَرهُما وَقُل لَهُما قَولًا كَريمًا"

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tuamu. Jika salah seorang dari keduanya atau keduanya sampai usia tua dalam pemeliharaanmu, maka janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya, dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia.”

Jamaah yang dimuliakan Allah, jika kita berpikir sejenak, betapa banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh ibu kita. Ia mengorbankan tubuh dan jiwanya untuk memastikan kita tumbuh sehat dan bahagia. Ia memberikan segala yang terbaik, tanpa mengharapkan balasan. Ibu memberikan kita air ketuban, air darah, air susu, air keringat, dan air mata—semua itu adalah bagian dari perjuangan hidupnya untuk kita.

Maka, pada hari ini, marilah kita ingat dan hargai pengorbanan ibu. Mari kita perbaiki hubungan kita dengan ibu, memberi mereka cinta dan perhatian yang sepantasnya. Tidak hanya pada Hari Ibu, tetapi setiap hari, mari kita tunjukkan rasa syukur dan penghargaan kita kepada ibu.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk selalu berbuat baik kepada ibu kita, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Semoga kita bisa menjadi anak yang berbakti, yang selalu menghormati dan membahagiakan ibu kita. Amin.

اللهم اجعلنا من الذين يبرون بوالدينا، ويرعون حقوقهم، ويعطونهم من الحب والاهتمام ما يجعلهم سعداء راضين.

بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، وتقبل الله منا ومنكم تلاوته.

أقول قولي هذا، وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

Contoh Teks Khutbah Jumat Hari Ibu II

Ma'asyiral Muslimin, jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT.

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, kita berkumpul untuk mengingat dan merenungkan peran luar biasa seorang ibu dalam kehidupan kita. Ibu, dengan segala pengorbanan dan perjuangannya, telah memberikan cinta yang tak terhingga. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Luqman ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.” (QS. Luqman: 14).

Ayat ini menggambarkan bagaimana pengorbanan seorang ibu dalam mengandung dan merawat anaknya. Setiap langkah yang diambil oleh seorang ibu, dimulai dari mengandung dengan penuh perjuangan hingga membesarkan anaknya dengan kasih sayang yang tak pernah terputus. Ibu adalah simbol dari pengorbanan yang tiada bandingannya.

Jamaah yang dimuliakan oleh Allah, kita sering mendengar ungkapan "ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya." Hal ini mengandung makna bahwa seorang ibu adalah pendidik utama yang menanamkan nilai-nilai kehidupan.

Ibu yang mengajarkan kita tentang kasih sayang, kesabaran, dan pengorbanan, dengan penuh ketulusan hati. Kecintaan seorang ibu terhadap anaknya adalah cerminan kasih sayang Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Lebih jauh lagi, dalam kehidupan sehari-hari, kita menyaksikan bagaimana perempuan, sebagai ibu, bekerja keras untuk mendukung keluarga, seringkali tanpa mengenal lelah. Terkadang mereka harus menjalani dua peran sekaligus, sebagai ibu di rumah dan sebagai pekerja di luar rumah.

Perjuangan ini tidak selalu terlihat oleh banyak orang, tetapi pengorbanan mereka tetap menjadi landasan kokoh bagi keberhasilan keluarga.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT.

Dalam Islam, kekerasan terhadap perempuan sangat dilarang. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 19:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَاۤءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ مَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa. Janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya." (QS. An-Nisa: 19)

Ayat ini mengajarkan kita untuk memperlakukan perempuan dengan penuh hormat dan kasih sayang. Ibu adalah sosok yang harus dihargai, bukan hanya karena pengorbanannya, tetapi juga karena kedudukannya yang sangat mulia di sisi Allah.

Kita sebagai anak, sebagai masyarakat, dan sebagai umat Islam, seharusnya senantiasa menjaga martabat ibu, memberi perhatian, dan menghindari segala bentuk kekerasan terhadap mereka.

Jamaah yang dimuliakan Allah, mari kita jadikan hari ini sebagai momen untuk merenung, mengingat pengorbanan ibu kita, dan berkomitmen untuk menghormati dan menjaga mereka dengan baik.

Semoga kita semua bisa mengikuti jejak pengorbanan seorang ibu, yang selalu memberi tanpa berharap kembali. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan kepada ibu-ibu kita, baik yang masih ada di dunia maupun yang sudah berpulang ke rahmatullah. Aamiin.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yulaika Ramadhani