Menuju konten utama

Keuntungan Vietnam Menjadi Tuan Rumah KTT Trump-Kim

Keuntungan ekonomi dan politik yang bakal didapat Vietnam sebagai tuan rumah KTT Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Keuntungan Vietnam Menjadi Tuan Rumah KTT Trump-Kim
Presiden Donald Trump bertemu dengan pimpinan Korea Utara Kim Jong Un. AP Photo/Evan Vucci

tirto.id - Vietnam menjadi lokasi pertemuan kedua atau KTT Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang digelar 27-28 Februari 2019.

Menjamu dua pemimpin dunia itu, Vietnam menyiapkan keamanan level maksimum selama mereka di Hanoi.

Dikutip dari Aljazeera, Vietnam juga harus menyediakan penginapan bagi Kim dan Trump. Berdasarkan pengeluaran Singapura yang pernah menjadi tuan rumah pertemuan dua pemimpin itu, diperkirakan Vietnam harus menyiapkan 14,8 juta dolar AS.

Penginapan bagi kedua presiden mencapai ribuan dolar (penginapan Kim mencapai 7,4 ribu dolar AS/malam pada pertemuan pertama di Singapura).

Meski diperkirakan bakal mengeluarkan sejumlah dana, Vietnam mengaku mendapat keuntungan sebagai tuan rumah KTT Trump-Kim.

"Ini adalah peluang besar untuk mempromosikan Vietnam sebagai tujuan wisata dan investasi yang menarik dan aman," kata Phuong Hoa Nguyen, pejabat di Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam kepada Aljazeera.

"Kami berencana untuk menarik 18 juta wisatawan internasional pada tahun 2019 dengan anggaran sederhana sebesar 2 juta dolar AS untuk kegiatan promosi."

Nguyen tetap optimistis bahwa KTT ini bakal menguntungkan Vietnam.

"Singapura menginvestasikan sekitar 20 juta dolar Singapura (14,8 juta dolar AS) untuk menyelenggarakan KTT Kim-Kim pertama dan menghasilkan hampir 40 kali lipat dari jumlah itu terhadap ekonominya," kata Nguyen.

Ketika ibu kota Vietnam bersiap untuk menjadi tuan rumah KTT AS-Korea, bukan hanya keamanan yang ditingkatkan, sejumlah hotel di hanoi juga terjual habis. Bendera AS dan Korea Utara berkibar di seluruh Hanoi.

Di sejumlah Bar di Hanoi menyajikan minuman yang diberi nama "Peace Negroniations", yang terinspirasi oleh koktail Negroni yang populer.

Toko-toko menjual kaos bergambarkan wajah Donald Trump dan Kim Jong-un. Bahkan sebuah salon menawarkan potong rambut gratis kepada mereka yang ingin meniru gaya rambut masing-masing pemimpin itu.

Dilansir dari The Diplomat, Vietnam tak hanya mendapat keuntungan ekonomi tetapi juga politik. Viet Phuong Nguyen menulis bahwa Vietnam akan menuai manfaat signifikan untuk hubungan bilateral dan multilateral dengan menjadi tuan rumah KTT Trump-Kim.

Vietnam bisa menjalin kerja sama erat dengan Amerika Serikat, sekaligus dengan Korea Utara dan Korea Selatan.

Kim Jong-un Tiba di Vietnam

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tiba di Vietnam pagi ini, pada Selasa(26/2/2019) untuk menghadiri pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 27-28 Februari 2019.

Sebagaimana dikutip Associated Press (AP) News, Kim menyeringai lebar dan melambai pada kerumunan orang yang berkumpul menyambutnya. Kim turun dari kereta berlapis baja setelah perjalanan panjang dari Pyongyang melalui Cina untuk menuju konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan Trump.

Kim yang mengenakan setelan hitam Mao kesukaannya menyalami para pejabat yang menyambutnya di Stasiun Dong Dang, di perbatasan Cina-Vietnam. Pasukan Vietnam berseragam putih dan sepatu bot hitam berdiri di sekeliling karpet merah dan di bawah bendera Korea Utara dan Vietnam.

Kerumunan orang berkumpul di sepanjang jalan dekat stasiun untuk mengibarkan bendera Korea Utara dan menebarkan bunga saat Kim melangkah ke limusin hitam dikawal puluhan pria kekar.

Kim akan dibawa ke Hanoi, ibu kota Vietnam jelang pertemuan dengan Trump esok hari. Namun, pejabat setempat enggan berbagai rincian mengenai spesifikasi pertemuan dua pimpinan negara ini.

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN TRUMP DAN KIM JONG UN atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH