tirto.id - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan menggunakan kereta untuk menghadiri pertemuan KTT kedua dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, 27-28 Februari 2019.
Dilansir dari Channel News Asia, tim dari Korea Utara sudah melakukan survei terkait jalur kereta api dan kondisi jalan di daerah perbatasan Cina yang bakal dilalui Kim Jong-un.
Tidak adanya bandara di kota Lang Son, Vietnam, yang berbatasan dengan Cina, memicu munculnya spekulasi perjalanan darat yang akan ditempuh Kim Jong-un dari ibukota Korea Utara, Pyongyang, sampai ke Hanoi, Vietnam.
Setidaknya diperlukan dua setengah hari atau memakan waktu sekitar 60 jam untuk melakukan perjalanan ribuan kilometer tersebut melalui Kota Beijing dan Kota Lang son dengan kereta api.
Itu berarti, Kim Jong-un direncanakan berangkat pada akhir minggu ini untuk jadwal kedatangannya pada tanggal 25 Februari.
Perjalanan kereta Kim Jong-un akan berhenti di stasiun perbatasan Vietnam, Dong Dang. Kemudian, perjalanannya akan dilanjutkan menuju ibukota Hanoi yang berjarak 170 km dengan menggunakan mobil, menurut sumber yang dikutip Reuters.
Pertemuan ini direncanakan akan berlokasi di Wisma Pemerintah Vietnam, sebuah bangunan pemerintah era kolonial di pusat kota Hanoi.
Direktur Komisi Urusan Negara dan Kepala Delegasi Pyongyang, Kim Chang-son, mensurvei hotel bintang lima, Sofitel Legend Metropole Hanoi, yang kemungkinan akan menjadi tempat menginap Kim Jong-un selama kunjungannya di Vietnam, menurut keterangan Yonhap News.
Hotel ini merupakan tempat Trump menginap selama kunjungannya ke negara Asia Tenggara pada tahun 2017. Kemungkinan hotel ini dipilih karena lokasinya yang dekat dengan wisma tamu negara Vietnam.
Namun, pilihan ini belum pasti karena bisa saja keputusan akhirnya akan dibuat pada menit terakhir sebelum kedatangan Kim Jong-un ke Vietnam, menurut laporan YNA.
Editor: Yantina Debora
