tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan akan menunda rencana kenaikan tarif atas barang-barang impor Cina sebesar 200 miliar dolar AS.
Melansir Aljazeera, pada Minggu (24/2/2019) Trump juga menyatakan akan menggelar pertemuan dengan Presiden Cina, Xi Jinping di Mar-a-Lago Florida untuk menandatangani kerja sama ekonomi kedua negara tersebut.
“Saya senang untuk menyampaikan bahwa AS telah melakukan kemajuan penting dalam perbincangan kami tentang perdagangan dengan Cina dalam isu struktural penting termasuk hak cipta intelektual, transfer teknologi, pertanian, pelayanan, pertukaran mata uang, dan bayak isu lainnya,” cuit Trump.
"Sebagai hasil dari percakapan produktif ini, saya akan menunda kenaikan tarif yang sebelumnya ditetapkan 1 Maret. Dengan asumsi bahwa kedua belah pihak membuat kemajuan berarti, kami merencanakan pertemuan antara Presiden Xi dan saya, di Mar-a-Lago, untuk meneguhkan kesepakatan."
Trump optimistis dengan negosiasi yang dilakukannya Jumat (22/2/2019) dengan wakil perdana menteri, Liu He.
Channel News Asia mewartakan Xi menyampaikan sikap positif dalam sebuah surat yang disampaikan Liu kepada Trump. Xi berharap adanya ‘win-win solution’ yang mendorong persetujuan tersebut sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Presiden Cina tersebut juga menyatakan harapan untuk perbincangan dengan AS dapat menghargai satu sama lain, kooperatif, dan menguntungkan satu sama lain.
Sebelumnya, Trump berencana menaikkan tarif menjadi 25 persen dari 10 persen dengan total 200 miliar dolar AS barang impor dari Cina ke AS. Dengan adanya berita Trump menunda kenaikan tersebut, membuat Asia berada di titik teratas dalam pasar saham selama lima bulan terakhir, pada Senin (25/2/2019), seperti dilansir The Guardian.
Pasar Shanghai melihat kenaikan yang lebih mencolok, yang mana ada kenaikan hingga 3,5 persen yang tidak terlihat sejak Juli dan mencapai kenaikan di tahun ini sebesar 20 persen.
Nikkei di Tokyo naik 0,5 persen sedangkan Kospi di Seoul naik 0,45 persen. Dolar Australia, pasar saham Cina juga menunjukkan kenaikan karena kabar ini.
Penundaan kenaikan tarif ini ini adalah sinyal paling jelas dari terobosan gencatan senjata perang dagang kedua negara tersebut. pada pembicaraan antara Liu dan Trump, mereka tidak hanya membahas tarif tapi juga komoditi.
Editor: Yantina Debora