tirto.id - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyatakan partainya tak masalah jika kabinet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno nanti tidak diisi orang-orang dari partai politik (parpol).
"Tentu diapresiasi pernyataan Prabowo, karena memang kita menyerahkan pekerjaan kepada ahlinya," kata Mardani, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).
Saat disinggung perihal Gerindra yang akan lebih banyak mendapatkan keuntungan lantaran Prabowo dan Sandiaga berasal dari partai itu, Mardani tetap tak soal. "Soal sharing power itu hal gampanglah," kata Mardani.
Anggota Komisi II DPR ini pun menyatakan kinerja kabinet akan tetap efektif meskipun tanpa orang-orang parpol di dalamnya. "Semua akan tergantung pada kepemimpinan, kalau kemungkinan presiden ke depan firm [tegas], siapapun akan nurut. Gampang," kata Mardani.
Pada Sabtu (1/9/2018), Prabowo mengatakan tak akan memenuhi kabinetnya dengan orang-orang parpol. Hal itu disampaikannya saat memberi pidato sebagai keynote speaker peluncuran buku karyanya "Paradoks Indonesia", di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.
"Kalau kami memberi jatah kepada parpol. Jatah itu adalah nominasi. Tidak serta merta kalau jatah itu dari PKS, maka itu kader PKS. Dia akan mencari siapa orang yang tepat di posisi itu," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, keputusan tersebut telah menjadi kesepakatan di antara empat partai koalisi pendukungnya. "PAN demikian. Gerindra demikian. Demokrat demikian. Berkarya iya juga. Ini komitmen kami," kata Prabowo.
Untuk itu, Prabowo meminta masyarakat tidak perlu khawatir jika kabinet yang dibentuknya nanti akan mengesampingkan kepentingan rakyat dan hanya berfokus pada bagi-bagi kekuasaan saja.
"Saya bilang, kami di koalisi kami. Dalam pembicaraan kami dengan PKS dan PAN dan Demokrat. Dalam pembicaraan kami semua sudah garis bawahi. Kalaupun nanti insyaallah kami menang begitu," kata Prabowo.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto