tirto.id - Negara Kazakhstan sedang dilanda kerusuhan karena dipicu kenaikan harga bahan bakar. Bahkan, puluhan orang termasuk warga dan polisi tewas dalam unjuk rasa di Kazakhstan.
Al Jazeeramelaporkan, pusat kerusuhan itu terjadi di Almaty, ibu kota terbesar di Kazakhstan. Ribuan orang ditangkap. Dari ratusan yang terluka setidaknya ada 60 orang yang dirawat secara intensif.
Presiden Kassym-Jomart Tokayev, sudah memecat pemerintah negara itu dan mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu secara nasional.
Situasi Terkini Kerusuhan Kazakhstan
Reuters melaporkan, polisi di Almaty mengaku sudah membunuh puluhan perusuh hingga Kamis pagi. Menurut keterangan pihak berwenang, sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan yang tewas, dua di antaranya ditemukan meninggal. Sedangkan lebih dari 2.000 orang ditangkap.
Usai pengunjuk rasa dan tentara bentrok di jalanan, kediaman presiden di kota dan kantor walikota juga turut dibakar massa, mobil-mobil yang terbakar ditemukan berserakan di jalanan.
Terdengar tembakan dan ledakan ketika kendaraan militer dan sejumlah tentara maju. Menurut laporan kantor berita TASS, para saksi mengatakan, korban jiwa kembali ditemukan dalam tembakan baru itu, termasuk beberapa di antaranya terluka.
Sejak kerusuhan meletus, harga minyak naik lebih dari 1 persen pada hari Kamis dan harga uranium juga melonjak tajam. Pada hari Kamis, produksi minyak di ladang utama Kazakhstan juga berkurang. Menurut operator Chevron, penyebabnya karena beberapa kontraktor mengganggu jalur kereta api untuk mendukung protes.
Internet di hampir seluruh negeri ditutup sehingga mengganggu penambangan bitcoin di salah satu penambang crypto terbesar di dunia dan tidak mungkin lagi untuk mengukur tingkat kerusuhan.
Pasukan Rusia diturunkan melalui terjun payung untuk memadamkan kerusuhan di seluruh negeri di salah satu bekas sekutu Soviet. Mereka dikirim di bawah wewenang Collective Security Treaty Organization (CSTO).
Rusia ingin meningkatkan kehadiran militer di Kazakhstan untuk melindungi aset seperti jaringan pipa gas, pangkalan militer Rusia dan stasiun luar angkasa di Baikonur.
Apa Pemicu Kerusuhan di Kazakhstan?
BBC melaporkan, kerusuhan itu bermula ketika pemerintah mencabut batas harga gas minyak cair (LPG). Ada banyak orang di sana yang mengubah mobil mereka menggunakan LPG karena ongkosnya lebih murah daripada bahan bakar lainnya.
Kendati demikian, pemerintah tidak mampu meneruskan subsidi LPG sehingga memutuskan untuk menghapus batas hampir dua kali lipat harganya. Sejak saat itu, orang-orang melakukan protes, tetapi unjuk rasa berubah menjadi kerusuhan anti-pemerintah.
Para pengunjuk rasa meneriakkan nama Nazarbayev dan mencoba meruntuhkan patung perunggunya. Nazarbayev adalah mantan presiden yang telah mengundurkan diri tetapi disebut masih memegang posisi kuat di pemerintahan sebagai kepala Dewan Keamanan Kazakhstan.
Menurut pengamat, dia juga tengah mempersiapkan putrinya sebagai pemimpin di masa depan. Untuk menenangkan para pengunjuk rasa, Nazarbayev pun dicopot dari jabatannya.
Bagaimana Nasib WNI di Kazakhstan?
Antara News melaporkan, Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan Muhammad Fadjroel Rachman mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) di Kazakhstan masih dalam keadaan aman.
"Saya menyampaikan bahwa 140 orang warga negara Indondesia yang berada di Republik Kazakhstan dan tiga orang warga negara Indonesia yang di Republik Tajikistan dalam keadaan aman," kata Dubes Fadjroel, Jumat, 7 Januari 2022.
Dia mengatakan, sebanyak 140 WNI itu berada di sejumlah kota, antara lain Nur-Sultan, Almaty, dan Burabay. "Berkaitan dengan itu, saya sebagai duta besar mengeluarkan sejumlah imbauan kepada seluruh WNI di Kazakhstan," ujarnya.
Terkait status darurat yang diumumkan oleh presiden Kazakhstan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Nur-Sultan meminta seluruh WNI di Kazakhstan agar patuh terhadap imbauan itu dan tidak ikut dalam aksi.
Seluruh WNI di Kazakhstan juga diminta tetap waspada dan berhati-hati, menjauhi kerumunan dan tidak pergi ke luar rumah kecuali penting dan mendesak.
Editor: Iswara N Raditya