tirto.id - Pemerintah berencana untuk segera membuka daerah kepulauan, di antaranya Kepulauan Riau dan Bali. Presiden Joko Widodo ingin Kepulauan Riau dan Bali dipersiapkan unutk dibuka bagi wisawatan asing seiring dengan perkembangan kasus COVID-19 yang diklaim sudah mulai terkendali.
Hal tersebut disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto setelah menggelar rapat terbatas secara intern dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (7/10/2021).
"Terkait dengan mobilitas dan melihat situasi yang ada di kepulauan seperti Bali atau di Kepri yang levelnya sudah turun diminta untuk dipersiapkan untuk bisa dibuka," kata Airlangga.
Airlangga pun menuturkan, pemerintah baru sebatas mempersiapkan pembukaan, meski belum tahu waktunya. Pemerintah pusat, kata Airlangga masih akan mendalaminya bersama pihak-pihak lainnya.
Airlangga mengatakan sejauh ini yang sudah dibahas dan disepakati adalah periode karantina yang berkurang dari delapan hari menjadi lima hari saja.
"Tadi dibahas mengenai periode karantina. Ini dengan situasi seperti ini akan dirapatkan dan posisinya menjadi 5 hari," kata Airlangga.
Akan tetapi, pemerintah tidak langsung melaksanakan keputusan hasil rapat terbatas. Mereka perlu menyusun payung hukum dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Ini kan harus dibuat dari BNPB, dari Inmendagri, kemudian juga dari Kemenhub," kata Airlangga.
Pemerintah sendiri sudah memutuskan untuk membuka kembali penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai Bali terhitung nanti 14 Oktober 2021.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto