Menuju konten utama

Kepala BNP2TKI : TKI Rentan Ikut Gerakan Teroris!

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan bahwa ada indikasi yang menunjukkan keterlibatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke dalam jaringan terorisme internasional.

Kepala BNP2TKI : TKI Rentan Ikut Gerakan Teroris!
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. Antara foto/Fanny Kusumawardhani

tirto.id - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan bahwa ada indikasi yang menunjukkan keterlibatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke dalam jaringan terorisme internasional.

"Kami memantau dan mewaspadai ancaman penyebaran gerakan radikal kepada TKI karena berdasarkan laporan, ada beberapa TKI di Hong Kong yang memakai atribut mengarah ke radikalisme. Hal itu dikhawatirkan akan berujung pada masukknya TKI dalam gerakan radikal tersebut," tuturnya saat menghadiri konferensi cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jember, Minggu, (20/3/2016).

Nusron, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum GP Ansor, mengatakan bahwa BNP2TKI secara proaktif terus memantau para TKI yang bekerja di luar negeri, khususnya di Timur Tengah dan kawasan Asia-Pasifik.

“Ada beberapa negara yang rawan menyebabkan TKI sebagai pengikut organisasi ISIS, di antaranya Korea Selatan, Jepang, Taiwan dan Hongkong. Arab Saudi masih dalam kategori aman terjaring ajaran radikal tersebut, sehingga kami mengirimkan seorang ustad untuk memberikan siraman rohani kepada para TKI di negara-negara Asia Pasifik,” tandasnya.

Nusron menggarisbawahi pentingnya pendekatan personal dan pemahaman yang menyeluruh mengenai alasan-alasan seorang TKI masuk ke gerakan terorisme. Ia mengaku bahwa buruh migran yang masuk gerakan teroris itu mengalami depresi sehingga memutuskan menjadi TKI. Di tempatnya bekerja, mereka terpapar oleh ceramah-ceramah garis keras sehingga ikut terpengaruh dan memutuskan bergabung ke dalamnya.

Di sisi lain, para TKI Indonesia juga rentan terjebak di tengah-tengah pertempuran, khususnya bagi mereka yang bekerja di Suriah.

Awal Januari 2016 lalu, seorang TKI bernama Sri Rahayu berhasil diselamatkan dari cengkeraman ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) di kota Raqqah. Pada bulan yang sama, Kedutaan Besar Indonesia di Damaskus Suriah juga berhasil menyelamatkan Casih bt Waan dari sekapan ISIS di Deir Ezzor, Suriah.

Baca juga artikel terkait BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra

Artikel Terkait