Menuju konten utama

Kepada Ahok, Andreas Pareira: PDIP Tak Minta Mahar

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Pareira mengingatkan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk tidak membuat pernyataan negatif, terutama tentang adanya permintaan mahar dari partai tertentu.

Kepada Ahok, Andreas Pareira: PDIP Tak Minta Mahar
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI P) Andreas Pareira mengingatkan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk tidak membuat pernyataan negatif, terutama tentang adanya permintaan mahar dari partai tertentu.

"PDI Perjuangan tidak meminta mahar, cuma menanyakan kesanggupan untuk membiayai kampanye bagi calon tersebut pada pilkada," kata Andreas Pareira pada diskusi "Ancaman Deparpolisasi" di Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Menurutnya, untuk mengusung calon kepala daerah, PDI P harus memastikan tiga persyaratan yakni modal sosial, modal politik, dan modal finansial.

Dia menjelaskan, modal sosial adalah popularitas, elektabilitas, sedangkan modal politik adalah partai politik.

Kemudian, Andreas menambahkan, modal finansial adalah kemampuan untuk membiayai kampanye dalam tahapan pelaksanaan pilkada.

Seperti diketahui, desas-desus yang muncul PDI Perjuangan memberikan kesempatan kepada Ahok untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

Namun, menurut Andreas, PDI P sedang membangun sistem untuk memperbaiki tatanan dan prosedur dalam rekrutmen calon kepala daerah yang baru akan selesai pada awal Juli mendatang.

"PDI Perjuangan akan mengusung Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta tapi mengikuti sistem yang dibangun PDI Perjuangan," katanya.

Namun, Ahok memilih maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta melalui jalur perorangan, hal tersebut dilakukan sebelum sistem yang dibangun PDI Perjuangan selesai disempurnakan.

Baca juga artikel terkait AHOK atau tulisan lainnya

Reporter: Alexander Haryanto