Menuju konten utama

Kenapa Tidak Boleh Cas HP Sampai 100 Persen?

HP memiliki batasan charge HP sampai persentase tertentu dan tidak boleh sampai penuh. Simak penjelasannya di bawah ini.

Kenapa Tidak Boleh Cas HP Sampai 100 Persen?
Ilustrasi hp dicas terlalu lama. foto/istockphoto

tirto.id - Mengisi daya ponsel (handphone/HP) merupakan keharusan untuk menjaga ketersediaan energi agar fungsi-fungsi perangkat tetap dapat dimanfaatkan. Proses pengisian daya ini biasanya dilakukan menggunakan charger yang terhubung ke sumber listrik, seperti stopkontak atau port USB (Universal Serial Bus) komputer.

Saat mengisi daya, listrik dari sumber tersebut dialirkan ke baterai ponsel melalui kabel pengisi daya. Selama proses ini berlangsung, baterai mengalami peningkatan energi yang disimpannya.

Mengisi daya hingga 100 persen adalah tujuan umum bagi kebanyakan pengguna ponsel. Namun, penting untuk diingat bahwa terlalu sering mengisi daya hingga penuh dapat mempercepat penurunan kesehatan baterai atau battery health.

Berkaitan dengan hal tersebut, ada saran bahwa tidak boleh mengisi daya HP hingga 100 persen. Lantas, kenapa tidak boleh cas HP sampai 100 persen dan sampai berapa persen HP dicas?

Bolehkan HP Dicas Hingga 100 Persen?

Terdapat beragam alasan kenapa tidak boleh cas HP sampai 100 persen. Nick Guy dalam artikel “Is Charging Your Phone All Day Really That Bad?” (2020) di The New York Times menjelaskan dengan mengutip pendapat ahli, bahwa terlepas dari metode pengisian daya, mengisi daya baterai akan menyebabkan kinerja baterai menurun seiring berjalannya waktu.

Kebanyakan ponsel sekarang ini ditenagai oleh baterai lithium-ion. Cara kerjanya adalah dengan memindahkan pembawa daya—dalam hal ini ion lithium—dari satu elektroda ke elektroda lainnya. Ion-ion bergerak ke satu arah ketika mengisi daya dan ke arah lain ketika melepaskan daya.

Menurut Hans de Vries, ilmuwan senior di Signify, memindahkan ion-ion tersebut memberikan tekanan pada elektroda dan menyebabkan berkurangnya masa pakai baterai. Oleh karena itu, HP dicas terlalu lama tidak direkomendasikan karena berdampak pada penurunan kualitas baterai.

Lantas, berapa persen HP harus dicabut? Mengecas HP sampai penuh sebenarnya boleh-boleh saja, asalkan tidak terlalu sering. Namun, sebaiknya mengecas baterai ketika dayanya belum habis total. Dengan begitu, masa pakai baterainya akan lebih panjang.

Dengan mengurangi tekanan pada elektroda, degradasi baterai akan berkurang sehingga akan menghasilkan kapasitas yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Dikutip dari artikel “Why You Need To Stop Charging Your Android Phone To 100%” (2022) yang ditulis Nor'adila Hepburn di situs Slash Gear, terdapat korelasi langsung antara umur baterai HP dan frekuensi pengisian daya.

Umur baterai HP bergantung pada siklus pengisian atau frekuensi baterai diisi dari nol hingga 100 persen. Semakin banyak siklus pengisi penuh pada baterai, semakin cepat kualitas baterai menurun.

Baterai ponsel lithium-ion tidak bertahan selamanya. Umumnya, baterai ini memiliki sekitar 400 hingga 500 siklus pengisian sebelum memerlukan penggantian baru.

Dengan demikian, meskipun mengisi baterai hingga 100 persen dapat menyebabkan penurunan kapasitas baterai, dampaknya mungkin tidak begitu besar dalam jangka pendek. Faktor-faktor lain, seperti seberapa sering menggunakan ponsel dan siklus pengisian, juga berperan dalam menentukan umur total baterai. Oleh karena itu, menghindari pengisian penuh mungkin dapat sedikit memperpanjang umur baterai.

Berapa Persen untuk Mengecas HP Lagi?

Secara umum, membiarkan baterai HP habis total dan dicas terlalu lama dapat memengaruhi umur baterai HP. Lantas, sampai berapa persen hp di cas dan maksimal ngecas hp berapa persen?

Masih dinukil dari The New York Times, sebagian besar produsen ponsel tidak memberikan rekomendasi khusus mengenai teknik pengisian daya atau cara ngecas HP. Hanya saja ada tips umum, misalnya produsen Apple menjelaskan bahwa mengisi baterai lithium-ion dapat dilakukan kapan saja, tidak perlu menunggu baterai iPhone hingga benar-benar habis untuk mengisi ulang.

Sementara itu, Google menyarankan mengisi daya sesuai kebutuhan tanpa perlu melakukan pengisian dari penuh hingga habis. Samsung juga menyarankan mengisi daya secara teratur dan menjaga baterai di atas 50 persen, serta menghindari meninggalkan ponsel terhubung ketika sudah penuh.

Dalam artikel di situs Slash Gear disebutkan, beberapa perangkat Android terbaru, seperti Google Pixel, dilengkapi dengan fitur perangkat lunak yang memungkinkan pengguna menjaga umur baterai, tanpa harus menghentikan pengisian secara manual. Sebagai contoh, Google Pixel secara otomatis membatasi pengisian hingga 80 persen saat pengguna membiarkan perangkat terhubung ke pengisi daya tanpa mencabutnya.

Secara umum, untuk mengetahui maksimal ngecas HP berapa persen, ANda perlu memperhatikan panduan dari produsen. Meskipun mengisi daya hingga 100 persen dapat memengaruhi umur baterai ponsel, ada banyak faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan. Termasuk di antaranya kebiasaan penggunaan dan kondisi pengisian yang ideal.

Akibat HP Dicas Terlalu Lama

Berdasarkan pemaparan di atas, HP dicas terlalu lama memiliki beberapa konsekuensi yang perlu diperhatikan. Salah satu efek utamanya adalah penurunan umur pakai baterai dalam jangka panjang.

Pengisian penuh yang berulang-ulang, terutama hingga mencapai 100 persen, dapat menyebabkan tekanan dan stres pada elektroda baterai hingga mengakibatkan degradasi kapasitas baterai. Hal ini terjadi karena setiap siklus pengisian mempercepat proses degradasi, yang pada gilirannya mengurangi masa pakai total baterai.

Selain itu, suhu yang tinggi selama pengisian dapat menjadi masalah. HP yang panas dapat mempercepat penurunan kualitas baterai dan mengurangi masa pakainya secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara pengisian dan mematuhi panduan yang disarankan oleh produsen untuk memastikan masa pakai baterai HP yang optimal.

Baca juga artikel terkait HP atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin