Menuju konten utama

Kenapa Kehamilan Pertama Rentan Keguguran: Kenali Gejala & Penyebab

Gejala dan penyebab keguguran yang kerap terjadi: kelainan kromosom hingga faktor kesehatan bumil.

Kenapa Kehamilan Pertama Rentan Keguguran: Kenali Gejala & Penyebab
Ilustrasi preeklamasia. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Perempuan dengan kehamilan pertama rentan mengalami keguguran. Alasan mengapa hal itu terjadi tidak selalu dapat diketahui atau dijelaskan secara spesifik. Namun ada beberapa kondisi yang mungkin dialami oleh wanita sehingga memicu keguguran dini.

Yang dimaksud dengan keguguran dini adalah keluarnya janin dalam usia belum mencapai 12 pekan pertama atau trimester pertama.

LamanBaby Centremelansir, kasus ini sangat umum terjadi sehingga kadang seorang wanita tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil saat mengalami keguguran. Diperkirakan setidaknya sepertiga dari semua telur yang telah dibuahi hilang pada hari-hari awal kehamilan bahkan sebelum tes kehamilan dilakukan. Kebanyakan peristiwa itu terjadi di 12 pekan awal.

Berikut ini beberapa penyebab keguguran yang mungkin terjadi, seperti dilansir laman Very Well Familly:

Kelainan kromosom pada janin

Adanya kelainan kromosom pada janin yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk kehidupannya, bisa jadi salah satu sebab keguguran. Hal ini umum dialami oleh sebagian besar peristiwa keguguran di awal trimester, utamanya pada wanita yang tidak punya riwayat keguguran sebelumnya. American College of Obstetricians and Gynecologists mencatat bahwa janin kemungkinan memiliki jumlah kromosom yang tidak normal. Wanita di atas usia 35 tahun lebih mungkin mengalami kondisi ini.

Jika normalnya janin memiliki 23 kromosom dari ibu dan 23 dari ayah, maka apabila jumlahnya lebih banyak atau lebih sedikit dan terjadi perubahan pada struktur kromosom, biasanya secara alami terjadi keguguran.

Infeksi atau Keracunan Makanan

Beberapa jenis infeksi akibat virus dan bakteri bisa memicu keguguran. Infeksi disebabkan oleh kedua hal tersebut bahkan bisa terjadi tak hanya di trimester pertama, namun juga sampai trimester kedua dan ketiga.

Masalah kesehatan bumil

Beberapa kondisi kronis pada kesehatan ibu hamil seperti mengalami diabetes, penyakit tiroid, masalah hormon, masalah pada sistem imun, masalah fisik, kebiasaan merokok, pecandu alkohol, atau pengguna narkotika, dapat menyebabkan keguguran yang tidak terduga. Bahkan jika bumil terpapar radiasi atau bahan beracun pun bisa menjadi pemicu keguguran. Demikian pula kondisi kesehatan mental seperti stres berat.

Tanda tanda keguguran

Apa yang menjadi tanda seorang wanita sedang mengalami keguguran? Yang paling umum adalah terjadinya perdarahan vagina dan kram menstruasi hebat. Perdarahan bisa muncul dari ringan sampai berat, bahkan disertai dengan pembekuan darah. Jika kondisi bumil tetap tenang, kadang kehamilan bisa berlanjut.

Beberapa gejala keguguran ringan dapat dihentikan dengan pemberian obat berupa hormon progesteron dan istirahat total. Namun terapi ini tidak dilakukan pada setiap gejala keguguran.

Jika perdarahan terjadi disertai rasa sakit pada awal usia kehamilan, segera hubungi dokter kandungan. Dengan begitu diagnosa awal dapat dilakukan dan nasihat dokter bisa membantu menenangkan serta memperpanjang usia kehamilan.

Lebih lengkapnya berikut ini gejala keguguran yang kerap terjadi, seperti dilansir laman Webmd:

  • Perdarahan yang berlangsung mulai dari intensitas ringan sampai berat
  • kram pada perut
  • sakit perut
  • tubuh terasa lemah
  • nyeri punggung
  • demam
  • turunnya berat badan
  • keluar lendir berwarna merah muda atau putih
  • kontraksi
  • keluar jaringan yang terlihat seperti gumpalan darah dari vagina
  • berkurangnya tanda-tanda kehamilan, misalnya perut tak lagi membesar

Perempuan yang memiliki resiko lebih besar untuk mengalami keguguran adalah:

  • Usia diatas 35 tahun
  • Memiliki penyakit berat
  • Telah mengalami keguguran sebelumnya.

Baca juga artikel terkait KEGUGURAN atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani