Menuju konten utama

Kenapa Es Krim Haagen-Dazs Vanila Ditarik & Bahaya Kandungan EtO

Es krim Haagen-Dazs yang ditarik adalah varian rasa vanila dan apa efek samping konsumsi makanan yang mengandung Etilen Oksida (EtO) dengan kadar berlebih?

Kenapa Es Krim Haagen-Dazs Vanila Ditarik & Bahaya Kandungan EtO
Seorang pembeli memilih es krim Haagen-Dazs General Mill di toko kelontong Piazza di Palo Alto, California, Selasa, 28 Juni 2011. (AP Photo/Paul Sakuma)

tirto.id - Es krim Haagen-Dazs rasa vanila kemasan pint dan mini cup resmi ditarik dari pasaran Indonesia usai ditemuan adanya kandungan Etilen Oksida (EtO) yang melebihi ambang batas.

Penarikan produk ice cream asal Prancis tersebut dilakukan dan diumumkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI lewat laman resminya di www.pom.go.id yang terbit pada Selasa (19/7/2022).

Lantas apa itu EtO dalam es krim Haagen-Dazs rasa vanila?

Di lansir dari Antara, EtO merupakan pestisida yang berfungsi sebagai fumigan. Temuan residu EtO dalam pangan merupakan emerging issue (isu baru) yang dimulai dengan notifikasi oleh European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) pada 2020.

Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengatur batas maksimal residu EtO sehingga pengaturannya di setiap negara beragam.

Sementara itu, dalam pengumumannya, BPOM menyatakan latar belakang penarikan produk es krim Haagen-Dazs rasa vanila merupakan tindak lanjut usai BPOM mendapat informasi dari EURASFF yang diterima oleh Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) pada 8 Juli 2022 lalu.

EURASFF menginformasikan bahwa kandungan Etilen Oksida (EtO) pada es krim Haagen-Dazs rasa vanila terbukti melebihi kadar batas yang diizinkan oleh European Union (EU), sehingga BPOM RI memandang perlu menyampaikan informasi penarikan produk tersebut kepada masyarakat.

Sebelumnya, otoritas terkait di Prancis melalui RappelConso dan Food Standards Australia New Zealand (FSANZ) menerbitkan informasi serupa pada 7 Juli 2022. Penarikan produk dilakukan secara sukarela oleh produsen.

Sementara itu pada 8 Juli 2022, Singapore Food Agency (SFA) memerintahkan importir untuk melakukan penarikan produk tersebut.

Produk yang ditarik adalah es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs kemasan pint dan mini cup kemasan 100 ml dan 473 ml yang diimpor dari Prancis terdaftar di BPOM dan beredar di Indonesia.

Guna melindungi masyarakat, BPOM menginstruksikan importir untuk melakukan penarikan dari peredaran terhadap kedua produk es krim Haagen-Dazs rasa vanila tersebut dan memperluas penarikan ke jenis kemasan lainnya, yaitu bulkcan (9,46 L).

Sebagai langkah kehati-hatian, BPOM juga menginstruksikan importir untuk menghentikan sementara peredaran serta penjualan produk es krim merek Haagen Dazs lainnya dengan komposisi yang mengandung perisa vanila sampai produk tersebut dipastikan aman.

BPOM mengawal dan memastikan penarikan serta penghentian sementara peredaran produk sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Apa efek samping konsumsi makanan yang mengandung Etilen Oksida (EtO) dengan kadar berlebih?

EtO adalah Etilen Oksida yang merupakan pestisida dan berfungsi sebagai fumigan. Jika Anda terpapar Etilen Oksida melebihi ambang batas dalam jangka pendek, maka efek samping yang ditimbulkan di antaranya,

1. mual

2. muntah

3. diare

4. pusing

5. sakit kepala

6. kelelahan

7. lemah otot

8. iritasi mata

9. iritasi saluran pernapasan atas

10. iritasi kulit

11. gangguan neurologis

Selain beberapa efek tersebut, Badan Perlindungan Lingkungan AS bahkan juga menyimpulkan bahwa EtO bersifat karsinogenik bagi manusia lewat paparan inhalasi.

Sehingga, paparan Etilen Oksida pada manusia juga menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker limfoid serta kanker payudara.

Es krim Haagen-Dazs selain vanila yang terdaftar di BPOM tetap dapat beredar di Indonesia

Badan POM sedang berproses melakukan kajian kebijakan terkait EtO, termasuk memantau perkembangan terbaru terkait peraturan dan standar keamanan pangan internasional, serta melaksanakan sampling dan pengujian untuk mengetahui tingkat paparannya.

Kepala BPOM RI Penny K Lukito, Deputi Pengawasan Pangan BPOM, serta Direktur Pengawasan Peredaran Pangan Olahan Kedeputian 3 BPOM Ratna Irawati yang dikonfirmasi terkait hal tersebut belum memberikan komentar lebih lanjut hingga tenggat pengiriman berita ke meja sunting.

Baca juga artikel terkait ES KRIM HAAGEN DAZS atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya