Menuju konten utama

Kenapa 10 Muharram Disebut Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama

Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama diperingati pada 10 Muharram setiap tahunnya. Berikut hadits yang menjelaskan keutamaannya.

Kenapa 10 Muharram Disebut Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama
Santunan bantuan sedekah beras untuk anak yatim yang diselenggaran Radio Fajri FM Bogor 99,3 FM bersama Yayasan Peduli Fajar Imani di Bogor, Jawa Barat, yang diserahkan Ust. Hudzaifah Mahendra, S.Pd.I, Senin (12/4/2021). (ANTARA/HO-Yayasan Peduli Fajar Imani)

tirto.id - Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama bagi umat muslim diperingati pada 10 Muharram setiap tahunnya. Muharram sendiri adalah salah satu bulan yang identik dengan kemuliaan karena menjadi bulan pembuka tahun baru Islam.

Lebaran Anak Yatim adalah momentum yang tercipta karena tradisi yang sudah terbentuk sejak dulu kala yakni menyantuni anak yatim setiap tanggal 10 Muharram. Kegiatan menyantuni anak yatim ini disebut sebagai hari raya anak yatim sebagai gambaran kebahagiaan bagi anak-anak yatim.

Anjuran untuk memberikan santunan kepada anak-anak yatim pada hari Asyura yakni tanggal 10 Muharram tertuang dalam sebuah hadits.

Dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-I wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً

Artinya: “Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikan dan pahala 10.000 pahala syuhada. Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya”

Adapun yang disebut sebagai mengusap kepala anak yatim juga diartikan secara kinayah sebagai menunjukkan kasih sayang dan sikap lemah lembut kepada anak yatim. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan memberi santunan dalam wujud sandang, pangan, papan hingga pendidikan.

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Rasulullah merupakan sosok penyayang anak yatim, dan beliau semakin menyayangi mereka pada hari Asyura atau 10 Muharram.

Di hari tersebut, Rasul menjamu dan memberikan sedekah tak hanya untuk anak yatim namun juga keluarganya. Amalan sunnah Rasul ini diibaratkan sebagai pembuka keberkahan hingga setahun penuh.

Karenanya, sebagai umat muslim yang senantiasa meneladani Rasulullah dianjurkan untuk turut menyantuni anak yatim pada 10 Muharram. Adapun selain menjamu dan bersedekah kepada anak yatim, terdapat sejumlah amalan lain yang dapat dilakukan oleh umat Islam.

Amalan Tanggal 10 Muharram

Bulan Muharram merupakan penanda tahun baru bagi seluruh umat Islam, 10 Muharram sendiri merupakan hari di mana umat Islam merayakan rasa syukur atas nikmat Allah dengan sedekah. Terdapat banyak keutamaan pada momentum ini, sehingga dianjurkan untuk melakukan sejumlah amalan.

Amalan yang dianjurkan untuk ditunaikan oleh umat Islam untuk meraih keutamaan pada 10 Muharram, antara lain:

  • Puasa
Anjuran untuk menunaikan amalan puasa pada hari Asyura (10 Muharram) tertuang dalam sabda Rasulullah dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-I wal Mursalin. Bahwa umat Muslim yang berpuasa pada 10 Muharram akan Allah berikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’.

Karenanya, untuk meraih keutamaan di hari Asyura, umat Islam dapat menunaikan ibadah puasa. Menurut NU Online, bagi umat yang berpuasa pada hari Asyura kelak akan diberi minum segelas air yang tidak akan memberi haus lagi setelah meminumnya di hari kiamat nanti.

  • Sedekah
Dilansir NU Online, disebutkan bahwa siapa yang bersedekah seakan-akan dia tidak menolak atau tidak pernah menolak orang yang meminta-minta dan bagi yang mandi dan bersuci di hari Asyura maka tidak akan sakit kecuali sakit yang mengantarkan pada kematian.

  • Membaca Surah Al Ikhlas setelah Surah Al Fatihah pada Shalat 4 Rakaat
Lebih lanjut, disebutkan pada NU Online bahwa siapa yang melafadzkan surah al Ikhlas setelah surah Al Fatihah saat menunaikan shalat 4 Rakaat pada hari Asyura akan dimaafkan dosanya selama 50 tahun.

  • Menjenguk Orang Sakit
Terdapat keutamaan bagi umat Islam yang menjenguk orang sakit pada hari Asyura, amalan ini diibaratkan seperti telah menjenguk seluruh anak cucu nabi Adam yang sakit.

Baca juga artikel terkait 10 MUHARRAM atau tulisan lainnya dari Aisyah Yuri Oktavania

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Aisyah Yuri Oktavania
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Yulaika Ramadhani