Menuju konten utama

Kenali Jenis Lintah yang Bisa Digunakan untuk Terapi

Tidak semua lintah dapat digunakan dalam terapi, apa saja lintah yang masuk kriteria?

Kenali Jenis Lintah yang Bisa Digunakan untuk Terapi
Ilustrasi Terapi Lintah. foto/istockphoto

tirto.id - Dalam peradaban Mesir, India, Yunani, dan Arab, lintah dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti penyakit kulit, gangguan sistem ekskresi, masalah mulut, hingga gangguan sistem reproduksi.

Di Indonesia sendiri llintah juga dimanfaatkan sebagai pelengkap terapi. Hampir sama dengan terapi bekam, terapi lintah bertujuan untuk membuang sel-sel berbahaya dalam darah kotor yang ada di tubuh.

Cara kerja dari terapi lintah hampir sama dengan proses bekam, yakni menghisap darah keluar dari tubuh. Menurut NCBI, ketika lintah melekat di daerah kulit bermasalah, pasien akan mendapatkan utilitas potensial dari air liur yang dihasilkan lintah ketika ia menghisap darah.

Lintah hidup di air tawar dan merupakan cacing karnivora hermafrodit. Mereka peka terhadap getaran di air, sentuhan, cahaya, panas, suara, dan berbagai bahan kimia.

Tidak semua lintah dapat digunakan dalam terapi. Dilansir dari Medical News Today, lintah yang digunakan dalam terapi medis adalah lintah hiduro steril yang belum pernah digunakan untuk terapi sebelumnya. Jenis lintah ini dikembangkan sendiri dalam lingkungan tertentu.

Infografik SC Terapi Lintah

Infografik SC Terapi Lintah. tirto.id/Fuad

Dalam terapi, lintah akan ditempelkan pada pasien terapi. Ketika lintah melekat di kulit, berarti tandanya ia sedang menghisap darah pasien. Lintah perlahan-lahan akan membesar seiring dengan banyaknya darah yang ia hisap.

Lalu, ketika ia merasa sudah cukup kenyang, lintah akan menjatuhkan diri dari kulit inangnya. Dalam proses makannya lintah membutuhkan waktu sekitar 40 menit.

Lintah yang sudah kenyang akan dimasukkan ke dalam larutan garam untuk di bunuh. Terdengar brutal memang, tetapi akan lebih berbahaya jika lintah yang sudah digunakan untuk terapi digunakan lagi oleh pasien yang berbeda. Opsi lain adalah lintah dikembalikan ke alam liar.

Banyak orang lebih memilih terapi lintah karena dinilai lebih tidak menyakitkan dibanding terapi serupa lainnya. Ini terjadi karena ketika lintah makan, lintah menghasilkan anestesi alami yang membuat inangnya tidak merasakan sakit ketika darah mereka diambil. Selain itu lintah juga menghasilkan senyama calin yakni senyawa yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka.

Baca juga artikel terkait TERAPI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dipna Videlia Putsanra