Menuju konten utama
Flash News

Kementan Tetapkan Aceh & Jatim sebagai Wilayah Darurat Wabah PMK

Di Aceh ada 2 kabupaten yang ditetapkan darurat wabah yaitu Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Di Jatim: Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan.

Kementan Tetapkan Aceh & Jatim sebagai Wilayah Darurat Wabah PMK
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (tengah) meninjau sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di salah satu peternakan di Desa Sembung, Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/5/2022). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Ds/rwa.

tirto.id - Kementerian Pertanian menetapkan Provinsi Aceh dan Jawa Timur sebagai wilayah daerah darurat wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan (PMK). Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4O3 I KPrS/ PK.300 I M I Os I 2022 Tentang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease di beberapa Kabupaten Jawa Timur dan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4O4 I KPTS/PK.300 I M I Os / 2022 2022 Tentang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease di Kabupaten Aceh Tamiang.

Dalam surat tersebut secara rinci tertulis ada dua kabupaten yang ditetapkan darurat wabah yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Kemudian beberapa wilayah di Jatim di tetapkan darurat wabah di antaranta Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan.

“Pada daerah wabah sebagaimana dimaksud dilakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku /Foof and. Mouth Disease berupa pengamatan dan pengidentifikasian, pencegahan, pengamanan, pemberantasan, pengobatan hewan,” jelas Surat Keputusan Menteri Pertanian yang dikutip Tirto, Kamis (12/5/2022).

Hingga saat ini, Kementerian Pertanian mengungkap penyakit jenis ini adalah penyakit menular yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi. Ia mengklaim hingga saat ini wabah PMK mewabah pada level yang ringan dengan tingkat risiko rendah sehingga jenis PMK ini dapat ditangani secara cepat.

Meski penyakit ini terkonfirmasi dapat menyebar cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi, namun PMK dipastikan tidak berisiko terhadap kesehatan manusia.

“Yang perlu kita pahami penyakit PMK ini memang berbahaya bagi hewan, tetapi tidak menular atau tidak beresiko pada kesehatan manusia,untuk itu kita akan lakukan berbagai upaya untuk mengatasi PMK ini,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Adapun kasus pertama wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak pertama kali ditemukan di Kabupaten Gresik. Ada 402 ekor sapi terindikasi terjangkit PMK di lima kecamatan dan 22 desa pada 28 April 2022. Dinas Pertanian Jawa Timur menyebutkan, penyakit menular akut yang menyerang hewan ternak ini memiliki tingkat penularan 90-100 persen.

Selain itu, pada 1 Mei 2022, kasus kedua dilaporkan di Kabupaten Lamongan dengan jumlah 102 ekor sapi. Wabah pada kasus kedua ini tersebar di tiga kecamatan, yang meliputi enam desa.

Di hari yang sama, ditemukan juga kasus PMK di Sidoarjo yang menjangkiti sapi potong sebanyak 595 ekor, sapi perah dan kerbau di 11 kecamatan. Kasus ini meliputi 14 desa.

Kasus keempat terjadi pada 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto. Ada 148 ekor sapi potong terinfeksi penyakit yang sama dan seluruhnya tersebar di sembilan kecamatan serta 19 desa.

Baca juga artikel terkait VIRUS PMK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz