Menuju konten utama

Kementan Targetkan Produksi Vaksin PMK Rampung Agustus 2022

Kementan mencatat 82 kabupaten/kota di 16 provinsi terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak per 22 Mei 2022.

Kementan Targetkan Produksi Vaksin PMK Rampung Agustus 2022
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) melihat kondisi hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Singosari, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/5/2022). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Ngroho/YU

tirto.id - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak akan tersedia pada Agustus 2022.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementan di Surabaya telah menemukan serotipe virus yang beredar di Indonesia dengan kode O/ME-SA/Ind/2001/ tersebut.

“Sebelum bulan Agustus vaksin PMK akan selesai. Bisa langsung digunakan untuk vaksin massal pada seluruh hewan ternak,” kata Syahrul dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI pada, Senin (24/5/2022).

Syahrul mengatakan uji coba dilakukan usai produksi selesai. Setelah itu, baru mulai produksi massal dan program vaksinasi pada hewan.

"Kami berharap bisa menciptakan vaksin agar masalah PMK dapat segera terkendali,” kata dia.

Menanggapi langkah tersebut, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin secara tegas meminta Kementerian Pertanian (Kementan) agar terbuka soal progres penanganan kasus PMK.

Pasalnya hingga saat ini, DPR belum mengetahui asal mula PMK ditemukan. Sudin meminta Kementan menyampaikan informasi mengenai langkah lanjutan dalam menangani penyakit tersebut.

“Saya ingin tahu, asalnya dari mana, apakah (PMK) dari India? Jujur saja, karena masuknya dari Jawa Timur, ada yang bilang dari Gresik, ada yang bilang dari Aceh. Bagaimana mau tahu vaksinnya kalau asal muasalnya tidak tahu. Atau bisa saja, pihak karantina yang lalai bisa saja," kata Sudin dikutip Antara.

Sudin menekankan koordinasi antara kementerian, lembaga, dan unsur lainnya agar penyebaran PMK dapat segera ditekan. Penanganan penyakit ini sangat mendesak lantaran jelang Iduladha.

Sudin menilai Kementan belum memiliki rencana matang untuk memperoleh bibit sekaligus produksi vaksinasi PMK di Indonesia. Sedangkan vaksinasi PMK ditargetkan pada Agustus 2022.

Oleh karena itu, Sudin meminta Kementan membuat rencana alternatif mencegah penyebaran PMK di Indonesia. Salah satunya yakni menyalurkan disinfektan sebanyak-banyaknya kepada peternakan yang belum terkontaminasi oleh PMK.

“PMK ini lebih jahat dari Omicron,” kata Sudin.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian per 22 Mei 2022, sebanyak 16 provinsi dan 82 kabupaten-kota terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dengan total 5.454.454 ekor terdampak dan 20.723 ekor sakit.

Baca juga artikel terkait WABAH PMK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan