Menuju konten utama

Kemenpora Gagas Program Satu Desa Satu Lapangan

Untuk menyukseskan kebijakan program satu desa satu lapangan  demi terciptanya seribu lapangan olahraga itu, Kemenpora akan melakukan sosialisasi terkait program dana bantuan pemerintah untuk pembangunan dan rehabilitasi lapangan olahraga tahun 2016. Tujuannya agar pihak-pihak yang terkait nanti akan ebrhati-hati dalam memanfaatkan dana yang tersedia sebab program tersebut bersinggungan dengan masalah hukum. Target tahun ini adalah dua kali lipat dari tahun lalu yang hanya 447 lapangan.

Kemenpora Gagas Program Satu Desa Satu Lapangan
Menpora Imam Nahrawi (kanan) bermain bola bersama para pemain Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku dan Sekolah Sepak Bola (SSB) Tulehu Putra. ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan.

tirto.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) optimistis program satu desa satu lapangan bisa terealisasi dengan baik. Untuk menyukseskan kebijakan demi terciptanya seribu lapangan olahraga itu, Kemenpora akan melakukan sosialisasi terkait program dana bantuan pemerintah untuk pembangunan dan rehabilitasi lapangan olahraga tahun 2016.

“Makanya saat ini kami melibatkan Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) untuk membantu melakukan verifikasi dan pemetaan desa yang berhak mendapatkan bantuan. Program ini memang bersinggungan dengan masalah hukum. Makanya harus hati-hati. Sosialisasi ini diharapkan bisa menjadi panduan untuk pelaksanaan sesuai dengan aturan,” kata Samsudin selaku Asdep Standarisasi dan Infrastruktur Kemenpora di Bogor, Kamis (2/6/2016).

Gatot S. Dewa Broto selaku Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora menjelaskan bahwa lapangan yang dimaksud bukan hanya lapangan sepak bola, melainkan juga lapangan bulu tangkis, bola voli, dan lapangan basket. Besaran bantuannya juga bervariasi. Misal, untuk lapangan bola akan dipatok dana sebesar Rp190 juta.

"Tahun lalu hanya terealisasi 447 desa. Untuk tahun ini harus dua kali lipatnya. Makanya persiapan dilakukan mulai awal tahun. Bukan seperti tahun lalu yang hanya di akhir tahun saja. Dilibatkannya Dispora juga akan mempercepat terealisasinya program ini," kata Gatot.

"Pak Menpora memantau langsung perkembangan program ini. Beliau sebenarnya ingin melihat langsung semua pelaksanaan program ini. Seperti yang dilakukan di Bogor beberapa waktu yang lalu. Untuk ke depan akan dilakukan secara acak," lanjutnya.

Gatot akan memprioritaskan daerah-daerah terluar seperti Natuna, Kalimantan Utara dan daerah luar pulau Jawa lainnya. Demi menyukseskan program ini Kemenpora juga melibatkan lembaga swadaya masyarakat untuk melakukan pengawasan. Apalagi program ini menggunakan dana APBN yang cukup besar.

Baca juga artikel terkait KEMENPORA

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya