tirto.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) belum melihat geliat belanja atribut kampanye pasangan calon (paslon) peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang dapat mendorong pertumbuhan industri manufaktur. Padahal, kontestasi politik daerah yang bakal dilangsungkan November 2024 itu hanya tinggal menghitung bulan.
Dengan kondisi ini, Pilkada 2024 pun dinilai belum mampu mengerek kenaikan indeks keyakinan industri (IKI) pada September 2024.
"Pada bulan lalu kami berharap Pilkada bisa menyumbang kenaikan IKI. Tapi kami sampaikan, untuk IKI secara keseluruhan, bulan September (dampak) Pilkada belum signifikan," kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, dalam Konferensi Pers IKI September 2024 di Kantornya, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Perlu diketahui, IKI September 2024 tercatat naik tipis dari bulan sebelumnya, yakni 52,4 menjadi 52,48. Bahkan, dibanding September 2023 yang sebesar 52,51, IKI bulan September mengalami penurunan 0,03 poin.
Febri menambahkan, sampai saat ini Pilkada masih hanya berdampak pada pertumbuhan subsektor kertas dan produk dari kertas. Ini karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pilkada telah berkomitmen untuk menggunakan pasokan kertas lokal untuk jalannya Pilkada serentak 2024.
"Pilkada baru hanya berdampak terhadap subsektor kertas dan barang dari kertas. Kami sudah mendapatkan informasi bahwa penyelenggara Pilkada, KPU sudah mulai menggunakan kertas dari produk dalam negeri," imbuh dia.
Selain itu, Febri juga melihat bahwa KPU sudah memasukkan tinta hasil produksi dalam negeri ke dalam e-katalog, aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP). Dengan ini, dia pun berharap agar nantinya Pilkada juga akan mengerek industri tinta lokal.
"Untuk tinta Pemilu kami juga lagi memantau dan sepertinya sudah ada di e-katalog dan kami tetap tentu kita dalam Pilkada nanti berasal dari produk tinta produksi dalam negeri," ujar dia.
Pun, Febri juga berharap agar para Paslon kepala daerah juga dapat menggunakan produk-produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan atribut kampanye mereka. Dengan begitu, Pilkada dapat secara efektif mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur nasional.
"Yang memang belum itu adalah belanja para pasangan calon. Banyak kampanye. Dan kita berharap belanja pasangan calon kampanye dan masyarakat itu membeli produk-produk produksi dalam negeri. Meskipun kami masih dalam posisi khawatir dengan masih banjirnya produk impor," tukas Febri.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang