Menuju konten utama

Kemenlu Imbau WNI Tinggalkan Lebanon Imbas Eskalasi Konflik

KBRI Beirut menyediakan rumah aman atau safe house bagi WNI setempat untuk berlindung.

Kemenlu Imbau WNI Tinggalkan Lebanon Imbas Eskalasi Konflik
Direktur pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Nadia Putri Rahmani

tirto.id - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Lebanon untuk meningkatkan kewaspadaan imbas eskalasi konflik yang meningkat di wilayah tersebut. Judha menjelaskan, KBRI Beirut menyediakan rumah aman atau safe house bagi WNI setempat untuk berlindung.

"Bagi para WNI yang berada di Lebanon Selatan disarankan untuk sementara waktu berlindung di Safe House KBRI Beirut. Dalam situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI Beirut (+961 7081 7310)," kata Judha dalam keterangan pers, Selasa (30/7/2024).

Judha meminta kepada seluruh WNI apabila memungkinkan untuk meninggalkan Lebanon dan berlindung di wilayah yang lebih aman. Selagi pelayanan penerbangan masih tersedia.

"Merespons perkembangan terakhir, KBRI Beirut telah memperbaharui imbauan kepada para WNI di Lebanon. Para WNI diminta meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan keluar wilayah Lebanon mengingat penerbangan komersial masih beroperasi," kata dia.

Mengutip data KBRI Beirut, Judha menyebut setidaknya ada 203 WNI yang saat ini menetap di Lebanon. Serta sejumlah personel TNI yang bertugas di organisasi PBB.

"Berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon serta sekitar 1.232 personil TNI yang bertugas di UNIFIL," katanya.

Saat ini, Judha menjelaskan bahwa ada 14 WNI yang menetap di Lebanon Selatan yang memiliki eskalasi konflik tinggi. Meski di lokasi konflik, pihak Kementerian Luar Negeri dan KBRI Beirut terus melakukan pemantauan.

"Komunikasi terus dijalin untuk memantau kondisi para WNI. Hingga saat ini mereka dalam keadaan baik, tenang dan selamat. Terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon Selatan dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing masing karena merasa situasi masih relatif aman," kata Judha.

Sekretaris Kedua KBRI Beirut Ananda Astralia Loesi dalam imbauannya meminta kepada WNI untuk tidak melakukan penerbangan ke Lebanon. Dia meminta agar para WNI untuk bersabar hingga konflik di wilayah tersebut selesai.

"Kami juga mengimbau Warga Negara Indonesia yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Lebanon untuk menunda perjalanan hingga kondisi keamanan telah membaik," katanya.

Baca juga artikel terkait PERANG atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang