tirto.id - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menargetkan penyerapan dana hibah dari program Bantuan Presiden untuk UMKM (BPUM) selesai tersalur kepada 12 juta UMKM pada April 2021.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, target penyerapan dikebut untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi di kuartal 1. Data penerima dana hibah kepada 12 juta UMKM sudah tersedia. Terlebih hingga 31 Maret 2021, realisasi penyerapan BPUM sudah tersalurkan kepada 5,2 juta usaha mikro dengan total anggaran sebesar Rp6,2 triliun. Artinya sudah hamper 50 persen dari target sudah terealisasi.
"Diprioritaskan yang dapat adalah UMKM yang di tahun lalu yang sudah dapat [Banpres Produktif]," kata Teten, Kamis (1/4/2021).
Setelah program BPUM selesai pada April, Teten menarget jumlah penerima bertambah. Ia akan membawa usul itu ke Menteri Keuangan karena pasti menambah bujet anggaran.
“Kami usulkan 24 juta [UMKM] tapi bujetnya masih bujet tahun lalu [Rp28,8 triliun] makanya hanya Rp1,2 juta per orang. Dalam pelaksanaannya kita diminta mendorong program untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi di kuartal I. Jadi ini harapan saya 12,8 juta orang itu tahap pertama yang akan selesai bulan depan [April/Mei] dan 12 juta [UMKM usulan] selanjutnya,” jelas dia.
Ia menyebut jika penyaluran 12 juta UMKM sudah terealisasi, Kemenkop harus menghadapi tantangan lain yaitu memberikan bantuan kepada 12 juta UMKM yang merupakan pengusaha baru di 2021.
Teten menyebut tantangan yang harus diselesaikan adalah permasalahan data, karena Kemenkop UKM tidak memiliki satu data akurat perihal jumlah UMKM.
Ia menyebut yang memiliki data jumlah UKM adalah pemerintah daerah. Untuk program tahun ini pengajuan calon penerima dana hibah difokuskan pada dinas koperasi dan UMKM daerah setempat. Selain itu, ada permasalahan lainnya yaitu mayoritas UMKM di Indonesia unbankable alias belum mendapatkan pinjaman atau bantuan dari lembaga perbankan.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali