Menuju konten utama

Kemenkes Wajibkan Vaksin HPV bagi Anak Perempuan Kelas 5 & 6 SD

Kemenkes menegaskan vaksin HPV diwajibkan bagi anak perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD)/MI/sederajat.

Kemenkes Wajibkan Vaksin HPV bagi Anak Perempuan Kelas 5 & 6 SD
Petugas Dinas Kesehatan Kota Denpasar menyuntikkan vaksin kanker serviks kepada seorang siswi saat vaksinasi di SD Saraswati 6 Denpasar, Bali, Selasa (10/9/2019). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo.

tirto.id - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi membenarkan bahwa vaksin human papillomavirus (HPV) untuk kanker serviks diwajibkan untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)/sederajat.

“Benar, gratis [dan wajib] pada anak perempuan kelas 5 dan 6 [SD/MI/sederajat] ya. Karena bagian imunisasi rutin,” kata Nadia saat dikonfirmasi Tirto pada Rabu (20/4/2022) malam.

Dia menuturkan bahwa target sasarannya sebesar 889.813 anak perempuan kelas 5 dan 6 SD/MI/sederajat.

“Vaksin untuk kanker serviks diberikan kepada anak kelas 5 dan 6 SD[/MI/sederajat] pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak sekolah [BIAS] pada bulan Agustus setiap tahun,” ungkap Nadia.

Berikut linimasa vaksin HPV setiap tahunnya beserta lokasinya:

- 2016: DKI Jakarta

- 2017: DI Yogyakarta

- 2018: Kota Surabaya

- 2019: Kota Manado dan Kota Makassar

- 2020: Karang Anyar dan Sukoharjo (Jawa Tengah)

- 2021: Kediri dan Lamongan (Jawa Timur)

- 2022: Bali, Jawa Timur, atau Jawa Tengah

- 2023: Provinsi lainnya dilakukan introduksi secara nasional.

Kemudian Nadia menyebut vaksin HPV ini sangat penting untuk perlindungan kanker serviks. Sehingga anak perempuan dan para orang tua hendaknya jangan ragu agar anaknya segera divaksin.

“Jangan percaya pada hoaks dan sekolah dapat berkolaborasi untuk menyukseskan ini,” kata dia.

Ketua Dewan Penasihat HOGI Andrijono dalam diskusi virtual Hari Kanker Sedunia memastikan bahwa imunisasi HPV memiliki efektivitas yang baik untuk mencegah kanker serviks, dengan penelitian pada wanita usia 16-23 tahun memperlihatkan efektivitas 100 persen dengan lama 16 tahun, sebagaimana diberitakan Antara.

Selama belasan tahun tersebut, vaksin HPV yang diberikan terus memberikan antibodi yang cukup untuk mencegah kanker serviks. Hal itu menjadikan tidak diperlukan pemberian vaksin penguat atau booster.

Selain kanker serviks, HPV juga dapat memberikan perlindungan dari kanker anus, dan terdapat penelitian vaksin itu dapat mencegah kanker orofaring. Pemerintah menargetkan akan memperluas introduksi vaksinasi HPV ke seluruh daerah di Indonesia pada 2024.

Sebelumnya, program imunisasi HPV pertama kali dicanangkan di DKI Jakarta oleh Kemenkes berdasarkan rekomendasi Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advusory Group on Immunization/ITAGI) pada 2016 dan telah dikembangkan ke beberapa kota lain.

Pada 22 Desember 2021, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillovirus Vaccine (HPV) tahun 2022-2024.

Program vaksinasi itu akan dilaksanakan di kabupaten/kota di DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Kota Makassar di Sulawesi Selatan pada 2022-2023 serta di seluruh kabupaten/kota di Indonesia pada 2024.

Baca juga artikel terkait VAKSIN KANKER SERVIKS atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Maya Saputri