Menuju konten utama

Kemenkes: Kasus COVID-19 Berpotensi Naik sampai Tengah Tahun Ini

Kemenkes melaporkan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia mulai terlihat usai lebaran Idulfitri 2023.

Kemenkes: Kasus COVID-19 Berpotensi Naik sampai Tengah Tahun Ini
Petugas kesehatan melihat hasil tes usap cepat antigen di kawasan kuliner Pasar Lama, Tangerang, Banten, Jumat (28/1/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

tirto.id - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Maxi Rein Rondonuwu memprediksi peningkatan kasus COVID-19 usai libur lebaran Idulfitri hingga Juli 2023.

Prediksi ini mengacu pada peningkatan kasus yang terjadi usai libur lebaran tahun lalu, di mana kala itu subvarian Omicron B.A4 dan BA.5 mendominasi.

“Kami mengestimasi puncak kasus berada di angka 4000-6000 kasus per hari dengan estimasi total kasus baru sampai dengan 1 Juli 2023 ada di kisaran 35 ribu kasus baru,” ujar Maxi saat dihubungi reporter Tirto, Jumat (28/4/2023).

Menurut Maxi, kemunculan varian baru Arcturus atau subvarian XBB.1.16 menentukan bagaimana perkembangan kasus harian usai libur lebaran.

“Tentu hal ini bergantung pada hasil penilaian tentang keparahan (severity) dan tingkat transmisi dari varian baru XBB.1.5 dan XBB.1.16 yang sampai saat ini masih dalam pengkajian oleh WHO,” kata Maxi.

Maxi menilai peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia mulai terlihat usai periode lebaran berlangsung. Namun, ia menilai ini merupakan siklus yang wajar dan masih normal.

“Hal ini merupakan siklus yang wajar dan masih dalam range yang normal dibuktikan dengan indikator transmisi komunitas yang masih terkendali dibawah 20 per 100.000 penduduk per minggu, sedangkan situasi nasional kita per 27 April berada dalam angka incidence rate 2,35 per 100.000 penduduk per minggu,” jelas Maxi.

Satgas COVID-19 mencatat 1.879 kasus harian baru COVID-19 di Indonesia per 27 April kemarin. Dilaporkan juga terjadi 17 kasus meninggal akibat COVID-19.

Maxi juga melaporkan hingga 26 April 2023 telah terdeteksi 10 kasus COVID-19 Arcturus di Indonesia.

“Per 26 April 2023, mengacu pada rilis resmi di Gisaid, varian XBB.1.16 sebanyak 10 kasus dengan distribusi 6 kasus dari DKI Jakarta, 2 kasus dari Jawa Timur, 1 kasus dari Sumatera Selatan, dan 1 kasus dari Bali,” ujarnya.

Maxi menyampaikan dari hasil penyelidikan epidemiologi oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa 4 kasus memiliki riwayat perjalanan luar negeri seperti India, Thailand, Hongkong, dan China sedangkan 6 kasus lainnya merupakan non PPLN dan diduga sebagai transmisi lokal.

Mengantisipasi peningkatan kasus usai libur lebaran, Kemenkes mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu dianjurkan menggunakan masker di tempat tertutup, menghindari kerumunan dan tetap melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Tentu (upaya Kemenkes) tetap mengacu pada penguatan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment bagi orang dengan hasil test spesimen positif. (Juga) Penguatan surveilans genomik untuk mengetahui tingkat transmisi dari varian baru XBB.1.5 dan XBB.1.16,” pungkas Maxi.

Baca juga artikel terkait KASUS COVID-19 DI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan