Menuju konten utama

Kemendag Musnahkan Ribuan Barang Impor Dari China

Kemendag memusnahkan ribuan barang impor ilegal karena tidak dilengkapi izin dan sertifikat mutu produk sesuai SNI.

Kemendag Musnahkan Ribuan Barang Impor Dari China
Petugas menata barang ilegal hasil penindakan selama tahun 2017 untuk dimusnahkan di Kantor Direktorat Jendral Bea Cukai (DJBC) Malang, Jawa Timur, Selasa (19/12/2017). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memusnahkan ribuan barang impor ilegal karena tidak dilengkapi izin dan sertifikat mutu produk sesuai standar nasional Indonesia (SNI).

"Total barang estimasi nilainya hampir Rp15 miliar," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Jakarta, Rabu (18/9/2019) seperti dikutip Antara.

Pemusnahan tersebut dilakukan di halaman belakang Kemendag dengan cara dibakar, dihancurkan menggunakan kendaraan alat berat dan dipotong-potong menggunakan gergaji mesin.

Produk impor yang sebagian besar berasal dari China itu terdiri atas 14 jenis produk di antaranya luminer sebanyak 4.727 buah, pompa air (443), produk kehutanan seperti wallpaper (600 karton), dan produk hortikultura.

Kemudian ada juga perkakas tangan seperti cangkul lipat sebanyak 400 buah, tepung (200kg), dan kabel sebanyak tiga drum.

Selain itu, produk kain, ban, sakelar, mainan anak-anak, regulator kompor gas yang beberapa di antaranya dari baja dan baja lapis seng yang berkaitan dengan keamanan, keselamatan dan lingkungan.

Barang ilegal tersebut didapatkan dari hasil pengawasan Kementerian Perdagangan dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu selama 2019.

"Barang ini tidak sesuai standar nasional, akan kita musnahkan karena ini berkaitan dengan faktor keamanan dan juga merugikan konsumen dan pelaku usaha yang benar-benar melakukan standar," imbuhnya.

Pemusnahan barang ilegal dan tidak sesuai standar itu merupakan yang keempat dilakukan setelah Medan, Semarang dan Surabaya pada September 2019.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan kerja sama pengawasan tersebut diharapkan menjamin keamanan dan keselamatan produk impor sehingga tidak merugikan konsumen dan pelaku usaha dalam negeri.

Produsen dalam negeri, lanjut dia, juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor. "Harapannya, produsen mendapatkan perlakuan yang adil, tidak berkompetisi dengan produk luar meski diimpor tapi tetap harus memenuhi standar nasional Indonesia," katanya.

Baca juga artikel terkait PEMUSNAHAN BARANG ILEGAL

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana