Menuju konten utama

Kemen-PUPR Targetkan Jalan Trans Maluku Bisa Fungsional Akhir 2019

Progres hingga saat ini, sepanjang 640 Km atau 70 persen dari 914 km sudah bisa fungsional dengan kondisi sebagian beraspal.

Kemen-PUPR Targetkan Jalan Trans Maluku Bisa Fungsional Akhir 2019
Ilustrasi. Foto aerial pembangunan infrastruktur jembatan Wear Arafura di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, Minggu (29/4/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Jalan Trans Maluku sepanjang 914 Km di Pulau Seram, Provinsi Maluku bisa seluruhnya fungsional pada 2019.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tirto pada Selasa (5/6/2018), hingga saat ini progresnya sepanjang 640 Km atau 70 persen dari 914 km sudah bisa fungsional dengan kondisi sebagian beraspal dan sebagian masih perkerasan tanah.

“Kami targetkan akhir tahun 2019 Jalan Trans Maluku di Pulau Seram bisa tembus fungsional seluruhnya. Tahun depan akan dibuka jalan menuju Air Nanang, sehingga akses port to port yakni dari Pelabuhan Waisala dan Pelabuhan Air Nanang bisa tersambung,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVI Ambon, Ditjen Bina Marga Satrio Sugeng Prayitno saat meninjau kondisi jalan trans di Pulau Seram, Sabtu (2/6/2018).

Menurut Satrio, kondisi mantap beraspal pada ruas Pelabuhan Amahai hingga Saleman, namun perlu berhati-hati karena ruas tersebut merupakan daerah rawan longsor. Ruas Saleman-Wahai sepanjang 104 Km dan Saleman-Tamiwel hingga Piru sepanjang 326 Km kondisinya juga mantap.

Pada ruas Saleman-Piru, masih dibutuhkan pembangunan sebanyak 9 jembatan, di mana tahun depan akan dibangun 2 jembatan

Pulau Seram yang berada di utara Pulau Ambon merupakan salah satu pulau besar di Maluku dengan luas 18.625 km2. Jalan di pulau ini semula merupakan jalan pemerintah daerah yang kemudian diusulkan kepada Kementerian PUPR untuk menjadi jalan nasional.

“Awalnya masih berupa jalan tanah, kita lakukan penanganan karena jalan ini jalur utama mobilitas masyarakat. Penanganannya dilakukan secara bertahap," ujar Satrio.

Pada 2018, anggaran preservasi dan peningkatan kapasitas jalan nasional di Pulau Seram sebesar Rp269 miliar yang digunakan di antaranya untuk pemeliharaan rutin jalan dan jembatan dan rekonstruksi jalan sepanjang 20 Km.

Jalan Trans Maluku terbagi menjadi beberapa ruas mulai dari Pelabuhan Amahai-Saleman sepanjang (84 Km), Saleman - Waisala (228 Km), Piru-Werinama (339 Km), dan Saleman-Bula (263 Km).

Pulau Seram yang berpenduduk 1,5 juta jiwa terbagi menjadi 3 kabupaten yaitu Kabupaten Maluku Tengah dengan ibu kota Masohi, Kabupaten Seram Bagian Timur dengan ibu kota Bula dan Seram Bagian Barat dengan ibu kota Piru.

Masyarakat di 3 Kabupaten di Pulau Seram ini bermata pencaharian sehari-hari sebagai petani dan nelayan. Hasil kebun dan perikanan yang didapat dibawa ke kota.

Oleh karena itu, pembangunan jalan Trans Maluku ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan akses transportasi.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra