tirto.id - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andy N Sommeng menampik anggapan tentang persediaan pasokan listrik yang berlebih.
Yang benar, kata Andy, kapasitas listrik yang disediakan pemerintah belum dilayani dengan permintaan yang memadai.
“Kami bukan over supply malah under demand. Salah di sektor hilir. Mereka gak siap,” ucap Andy kepada wartawan di Gedung Dirjen Gatrik, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Andy meminta agar pembangunan pembangkit listrik yang dilakukan direktoratnya juga diimbangi dengan penambahan permintaan. Menurutnya, sektor hilir baik berupa perumahan dan perindustrian harus siap memanfaatkannya dengan maksimal.
Ia pun mencontohkan penggunaan kompor induksi di apartemen dan percepatan realisasi mobil listrik untuk memanfaatkan kapasitas daya yang terus bertambah setiap tahunnya.
“Kalau kami membangun, mereka seharusnya ada rencana bagaimana create demand,” ujar Andy.
Dalam pemaparan kinerja dan outlook Dirjen Gatrik, kapasitas pembangkit listrik tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 62.589,71 MW dari sebelumnya 60.790 MW pada tahun 2017. Jumlah itu ditargetkan meningkat pada 2019 dengan nilai 66.565,71 MW.
Konsumsi listrik di tahun 2017 juga tercatat meningkat dari 1.012 kWh/kapita menjadi 1.064 kWh/kapita di 2018.
Sebelumnya, pada 2018 lalu, pemerintah sempat menghadapi masalah over supply listrik. Sejumlah langkah seperti pemangkasan kapasitas pembangkit pun dilakukan terutama bagi pembangkit utama seperti PLTU. Hingga kini, pemerintah juga belum merampungkan Revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2018–2027.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno