Menuju konten utama

Kebocoran Pipa Hidrogen Diduga Penyebab Terbakarnya Kilang Dumai

Kebocoran ini terjadi pada gas hidrogen pipa 6 inci di compressor 212-C-2 dengan letak kebocoran pada line 2nd stage discharge compressor.

Kebocoran Pipa Hidrogen Diduga Penyebab Terbakarnya Kilang Dumai
Petugas pemadam kebakaran berupaya mengisolir kobaran api dan terus menyemprotkan air untuk mendinginkan tangki yang belum terbakar di kilang Pertamina. (ANTARA FOTO)

tirto.id - PT Kilang Pertamina Internasional mengungkapkan bahwa ledakan Kilang Pertamina di Dumai, Provinsi Riau terjadi akibat kebocoran gas hidrogen. Kebocoran ini terjadi pada gas hidrogen pipa 6 inci di compressor 212-C-2 dengan letak kebocoran pada line 2nd stage discharge compressor.

"Kebocoran tersebut diikuti flash serta menyebabkan getaran dan dentuman keras. Kemudian data terakhir dirasakan sampai radius 1 KM yang terdampak di perumahan warga," ujar Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (4/4/2023).

Pada saat ledakan terjadi, sistem emergency shutdown-nya berfungsi, sehingga dua unit compressor di Hydro Cracker Unit (HCU) tersebut dinonaktifkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan aktivitas unit-unit lain di Kilang Dumai itu tidak terganggu.

"Kemudian dilakukan pemadaman dan pendinginan dan Alhamdulillah rekan-rekan di lapangan koordinasi berjalan dengan baik sehingga pada jam 22.51 api sudah berhasil dipadamkan," jelas Taufik.

Taufik mengatakan saat ini akar masalah dari dari insiden flash masih dalam investigasi. Ia juga menyebut investigasi dilakukan baik oleh internal Pertamina grup dari holding, Dirjen Migas ESDM, dan dari pihak kepolisian.

"Sampel dari material nanti akan kami lakukan uji laboratorium untuk melakukan analisis metalurgi untuk memastikan apakah nanti material seperti ini masih sesuai untuk hydrogen service tersebut atau harus dilakukan peningkatan kekuatan materialnya," imbuh Taufik.

Untuk diketahui, Kilang Dumai merupakan kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia. Kilang itu memiliki total kapasitas pengilangan 170 ribu barel per hari atau hampir 16,5 persen dari total kapasitas kilang Pertamina.

Untuk simplifikasi sistem kilang, tentunya mayoritas produk dari kilang Dumai adalah produk solar di mana dihasilkan dari CDU dan HCU.

Baca juga artikel terkait KILANG PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat