tirto.id - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 Yahya Cholil Staquf di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021).
Usai pertemuan dengan Jokowi, pria yang karib disapa Gus Yahya itu mengaku kehadirannya untuk melaporkan hasil Muktamar ke-34 NU yang menetapkan dirinya sebagai ketua umum dan KH Miftachul Achyar sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026.
"Kemudian saya melaporkan juga hasil-hasil yang disepakati di dalam muktamar mengenai program-program, agenda-agenda yang tentunya nanti akan sangat terkait dengan prospek kerja sama-kerja sama termasuk dengan pemerintah," Kata Gus Yahya di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021).
Gus Yahya mengaku bahwa Nahdlatul Ulama (NU) akan menyusun sejumlah agenda. Salah satu keinginan Gus Yahya adalah menyusun agenda yang bisa memicu NU menjadi agen transformasi bangsa.
Ia pun berharap, NU bisa berperan efektif dan berperan dalam membangun bangsa dan mendukung agenda pemerintah.
"Ketika kita memiliki agenda-agenda nasional untuk menggerakkan masyarakat secara luas maka Nahdlatul Ulama ini harus bisa sungguh-sungguh efektif dalam menjalankan peran untuk partisipasi masyarakat tersebut termasuk di dalam ikut membantu menyukseskan apa yang telah diagendakan oleh pemerintah," kata pria yang juga kakak dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini.
Yahya Cholil Staquf resmi menjadi nakhoda baru Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 usai mendapat 337 suara dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung. Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini unggul dari calon petahana Said Aqil Siradj yang mendapat 210 suara.
Usai pemungutan suara, Said Aqil berharap Gus Yahya bisa membawa NU menjadi lebih baik. Ia pun mengajak semua pihak untuk melupakan konflik masa lalu dan bergandengan tangan demi NU masa depan.
Pemerintah lewat Kantor Staf Kepresidenan (KSP) merespons positif pemilihan Gus Yahya. Tenaga Ahli KSP Rumadi Akhmad menegaskan pemerintah tidak asing dengan sepak terjang Gus Yahya.
Sebagai catatan, Gus Yahya merupakan anggota Wantimpres 2018-2019 pada periode pertama pemerintahan Jokowi serta kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Gus Yahya merupakan putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Beliau pernah menjadi wantimpres. Tentunya pemerintah sangat senang dengan terpilihnya Gus Yahya ini," ujar Rumadi dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12/2021).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto