tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengklaim tahu ciri-ciri kader partainya yang benar-benar memahami ideologi atau hanya mengincar kekuasaan dan ekonomi semata.
Menurut Megawati, pengetahuan itu ia miliki sebab sudah puluhan tahun menjadi kader dan Ketua Umum PDIP. Putri Bung Karno itu memang telah menjadi pemimpin di PDIP sejak 1993, saat partainya masih bernama PDI.
"Saya jadi sangat memahami karakter para kader. Termasuk jika ada orang-orang yang mendekat kepada saya atau kepada partai ini, mana yang benar-benar karena keyakinan ideologi yang sama, mana yang hanya karena hasrat kekuasaan dan ekonomi," ujar Megawati dalam pidatonya di perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-45 PDIP, di Jakarta Convention Centre, Rabu (10/1/2018).
Meski tahu ada beberapa kader yang hanya mengincar jabatan dan motif ekonomi, Megawati yakin masih ada politikus PDIP yang murni berjuang karena ideologi. Ia juga mengklaim tidak gamang memperjuangkan PDIP hingga saat ini.
Megawati berkata, banyak kader PDIP yang tidak memiliki motif ekonomi dan kekuasaan namun tak mendapat jabatan apapun di kepengurusan partai. Mereka yang murni berjuang karena ideologi itu disebutnya memiliki motto 'biar gepeng asal banteng.'
"Meskipun mereka tidak mendapatkan jabatan apapun, mereka tetap melakukan kerja-kerja ideologi. Semboyan dari dulu sampai sekarang, Biar gepeng asal banteng," katanya.
Pidato Megawati itu mengundang gelak tawa para hadirin acara HUT ke-45 PDIP. Presiden Joko Widodo bahkan terlihat tertawa lebar saat Megawati melemparkan candaan itu.
"Bapak Jokowi bisa bayangkan tidak Kalau namanya banteng jadi gepeng. Enggak mungkinlah pak, karena badannya terlalu besar," kata Megawati usai melihat Jokowi tertawa.
Selain Jokowi, beberapa politisi dan menteri Kabinet Kerja terlihat hadir di peringatan ulang tahun PDIP. Para tokoh yang hadir diantaranya Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum PSI Grace Natalie, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Addi M Idhom