tirto.id - Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal I (Q1) 2022 mencapai sebesar Rp284,4 triliun. Realisasi tersebut berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp135,2 triliun (47,9 persen) dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp147,2 triliun (52,1 persen).
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, Singapura masih menjadi negara asal PMA terbesar dengan nilai 3,6 miliar dolar AS pada kuartal I-2022. Meski begitu, sebagian besar PMA itu tidak murni dari negara tersebut.
“Jangan kita terkecoh dengan data ini dalam konteks negara asal. Karena Singapura ini saya tidak yakin jujur saja, bahwa ini uang Singapura semua. Singapura ini cuma menjadi hub saja," kata dia dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Dia mengatakan, sebagian besar nilai investasi dari Singapura terdapat pula uang orang Indonesia di dalamnya. Hal ini karena orang Indonesia membangun perusahaan di sana.
"Ini sudah terkonfirmasi oleh marketing inteligen kami," imbuhnya.
Bahlil melanjutkan, negara asal PMA terbesar kedua ditempati Hongkong (RRT) senilai 1,5 miliar dolar AS. Kemudian ketiga Cina yang terpaut tipis yakni dengan nilai investasi sebesar 1,4 miliar dolar AS.
"Cina turun nomor tiga. Jadi jangan sampai ada informasi menyesatkan bahwa seolah investasi negara kita dikuasai oleh satu negara tertentu," kata Bahlil.
Selanjutnya, kata mantan Ketua HIPMI itu, posisi empat ditempati oleh Jepang dan kelima Amerika Serikat. Masing-masing negara itu mencatatkan nilai investasi sebesar 0,8 miliar dolar AS dan 0,6 miliar dolar AS.
"Menarik ini Jepang sama Amerika di kuartal pertama tahun lalu Jepang tidak masuk lima besar kemudian AS juga tidak. Di kuartal IV 2021 dia sudah masuk stabil," jelasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz