tirto.id - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan secara resmi penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham untuk IPO dibanderol mulai dari Rp316 hingga Rp346 per saham.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai, prospek saham GOTO cukup menarik karena memiliki ekosistem luas yang terbentuk dari Gojek, GoPay, Tokopedia, GoTo Financial, dan Bank Jago. Kekuatan ekosistem tersebut, memiliki posisi yang cukup mapan dalam persaingan di sektor masing-masing.
"GoTo memiliki ekosistem bisnis yang sangat lengkap," kata Andhika dalam risetnya, Kamis (17/3/2022).
Dari harga saham, GOTO lebih murah dibandingkan dengan BUKA di harga Rp850 per lembar saham. Hal ini membuat IPO GOTO lebih terjangkau oleh investor ritel.
"Semua investor cocok memasuki GOTO, karena GOTO memiliki bisnis yang luas dan juga sudah akrab dengan masyarakat," katanya.
Andhika melihat, saham GOTO untuk investasi jangka panjang masih cukup menarik, sama halnya dengan perusahaan teknologi umumnya. Sebagai perusahaan digital raksasa di Indonesia, Gojek, Tokopedia & Bank Jago memiliki fundamental perusahaan yang solid serta prospek yang menarik secara jangka panjang.
"Dengan performa yang semakin baik & banyaknya modal ventura, berinvestasi di GOTO tentunya menarik untuk dipertimbangkan," jelasnya.
Sementara, untuk jangka pendek saham GOTO juga diperkirakan masih cukup menarik untuk dicermati. "Untuk trader jangka pendek bisa memanfaatkan volatilitas harga untuk trading jangka pendek," katanya.
Dengan penawaran itu perusahaan dapat mengumpulkan dana sekitar Rp15,2 triliun (1,1 miliar dolar AS), dengan tambahan Rp2,3 triliun (160 juta dolar AS) dari greenshoe.
Dengan harga IPO itu, kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp376,6 triliun (26,2 miliar dolar AS) dan Rp413,7 triliun (28,8 miliar dolar AS).
Dana hasil IPO ini bakal digunakan oleh GoTo untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan.
"Dana IPO tersebut rencananya akan dialokasikan untuk melakukan akuisisi pelanggan, penjualan dan pemasaran, serta pengembangan produk, seperti penambahan fitur, pembaruan teknologi, dan inovasi produk/teknologi baru," pungkas Andhika.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri