tirto.id - Anies Baswedan maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Bersama Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menjadi pasangannya, mereka menjadi Capres-Cawapres Pemilu 2024 dengan nomor urut 1.
Pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden RI sudah diumumkan sejak 3 Oktober 2022. Partai Nasional Demokrat (NasDem) menjadi pengusung Anies Baswedan dalam kontestasi pemilihan presiden RI untuk periode 2024-2029.
Selain NasDem, PKB dan PKS juga turut dalam gerbong partai penyokong Anies Baswedan. Duet Anies-Cak Imin (AMIN) mengusung visi "Indonesia Adil Makmur untuk Semua".
Jauh sebelum Anies Baswedan terjun ke pentas politik elektoral sebagai capres 2024, ia pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 1. Namun, ia tercatat hanya menjabat sebentar.
Kapan Anies Baswedan Jadi Mendikbud dan Kenapa Dicopot Jokowi?
Setelah Joko Widodo dan Jusuf Kalla berhasil memenangi Pilpres 2014, kedua pasangan itu segera membentuk kabinet yang dinamakan Kabinet Kerja. Ada 34 kursi menteri yang tersedia dalam Kabinet Kerja untuk periode 2014-2019 itu.
Di antara orang yang mengisi kursi menteri, Presiden Joko Widodo juga turut memilih Anies Baswedan. Jokowi menunjuk eks juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014 itu sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ke-26.
Pengangkatan Anies Baswedan sebagai Mendikbud tercantum dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 121/P/Tahun 2014. Dalam Keppres tersebut, Anies diangkat sebagai Mendikbud pada 27 Oktober 2014, bersama 33 menteri lain di Kabinet Kerja.
Anies Baswedan sempat rangkap jabatan saat dipilih sebagai Mendikbud. Pasalnya, pada saat bersamaan, pria kelahiran 7 Mei 1969 itu juga menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2007-2015.
Program Anies yang cukup mencolok ketika memegang jabatan Mendikbud adalah mengesahkan Kurikulum 2013 (K13). Anies menyetujui penerapan K13 itu lewat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 160 Tahun 2014.
Sebagai pedoman untuk penyelenggaraan pendidikan di tanah air, K13 mengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau juga acap dikenal Kurikulum 2006. Meski begitu, KTSP saat itu juga masih diacu dalam masa transisi penerapan K13.
Anies Baswedan juga pernah melakukan pembaruan terhadap tolok ukur kelulusan. Ujian Nasional (UN) tidak lagi menjadi patokan siswa untuk lulus dari sekolah. Namun, UN dijadikan sebagai pemetaan pemerataan kualitas pendidikan daerah.
Selain itu, Anies juga menghapus sistem Masa Orientasi Siswa (MOS) yang kerap dijadikan ajang perpeloncoan dari kakak kelas. Sistem tersebut akhirnya diganti dengan Pengenalan Lingkungan Sekolah dari Pihak Sekolah.
Kenapa Anies Baswedan Dicopot Jokowi?
Sebagai Mendikbud di dalam Kabinet Kerja, Anies Baswedan hanya menyandang jabatan tersebut kurang dari 5 tahun. Pasalnya, Anies termasuk salah satu menteri yang terkena reshuffle oleh Presiden Jokowi.
Per 27 Juli 2016, Anies sudah tak jadi Mendikbud. Posisinya di Kabinet Kerja diganti oleh Muhadjir Effendy yang juga berasal dari golongan nonpartai. Tak ada alasan spesifik terkait pencopotan Anies dari jabatan Mendikbud.
Anies Baswedan di-reshuffle bersama 10 pos lain di Kabinet Kerja Presiden Jokowi. Usai mengumumkan daftar menteri pengganti, Jokowi kala itu hanya menyatakan alasan di balik reshuffle adalah untuk meningkatkan kinerja pemerintah agar lebih cepat.
"Saya selalu ingin maksimal bekerja lebih cepat, efektif, tim solid sehingga hasilnya nyata dalam waktu secepatnya, berdasarkan itu saya dan Wapres melakukan perombakan kabinet kedua," kata Presiden Jokowi, pada 27 Juli 2016, dikutip dari Antaranews.
Setelah dicopot dari posisi Mendikbud, Anies Baswedan mulai menapaki jalan politiknya. Anies langsung terlibat dalam kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Ia maju sebagai Calon Gubernur.
Untuk posisi Calon Wakil Gubernur, Anies Baswedan menggandeng Sandiaga Uno. Pasangan Anies-Sandiaga maju di Pilgub DKI Jakarta 2017 dengan sokongan Partai Gerindra dan PKS.
Anies-Sandiaga menghadapi 2 pasangan calon Gubernur DKI Jakarta lain, yaitu AHY-Sylviana Murni dari Partai Demokrat dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dari PDIP. Anies menang lewat perolehan suara 57,96 persen.
Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017 hingga 2022. Pada 16 Oktober 2022 lalu, Anies mengakhiri masa jabatannya, sebelum kemudian maju ke Pilpres 2024 sebagai Calon Presiden RI.
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Iswara N Raditya