tirto.id - Pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin disebut bakal memperoleh keuntungan dengan kampanye golput. Berdasar survei anyar mereka unggul.
Dosen Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Adi Prayitno mengatakan, kandidat petahana bisa diuntungkan dengan kampanye golput yang massif melalui capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo.
"Kalau terus-menerus golput disuarakan, dimungkinkan petahana tetap di posisi aman,” ujarnya saat dihubungi Tirto, Minggu (13/1/2019).
Lembaga survei Indonesia Election dan Strategic (indEX) dalam survei terbaru, menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 55,6 persen, terpaut lebih dari 20 persen dibanding Prabowo-Sandi 32,3 persen.
"Orang model Nurhadi ini, kategori pemilih rasional yang belum menentukan pilihan. Kalau orang seperti ini tidak menentukan pilihan, angka partisipasi lebih kurang seperti survei," ucapnya.
Pemilih mengambang itu bisa menentukan peta politik bila menggunakan hak suaranya saat pencoblosan.
"Bisa ke Jokowi, bisa ke Prabowo. Peta politiknya bisa berubah," terangnya.
Menurutnya, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berpeluang menarik dukungan dari pemilih yang diprediksi golput dengan kampanye yang cerdas dan mendidik.
"Cara meraih suara yang berpotensi golput itu dengan materi kampanye yang mendidik untuk meningkatkan partisipasinya pemilih. Ini bisa saja digunakan Prabowo-Sandi," terangnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali