tirto.id - Andre Rosiade selaku juru bicara tim kampanye Prabowo-Sandiaga mengatakan, fenomena Nurhadi-Aldo sebagai capres dan cawapres fiktif hanya sebagai kritik sosial saja. Andre juga tak yakin hal itu akan berpengaruh dalam meningkatkan jumlah orang yang tidak memilih alias golput (golongan putih).
Ditambahkan oleh Andre, masing-masing paslon beserta tim kampanyenya, yakni Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi maupun Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, harus berusaha lebih keras lagi untuk meyakinkan masyarakat menjelang Pilpres 2019 nanti.
“Kedua belah pihak, TKN dan BPN, harus bekerja lebih keras lagi untuk menyampaikan gagasan dan program agar bisa dipahami dan diketahui oleh masyarakat," ujarnya saat dihubungi Tirto.id, Minggu (13/1/2019).
Menurutnya, tidak ada yang diuntungkan kedua kandidat, baik Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi jika pasangan capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo dianggap melakukan kampanye golput.
"Saya rasa tidak ada yang diuntungkan dua-duanya (Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi),” kata Andre.
Andre yakin, fenomena Nurhadi-Aldo tidak akan membuat angka golput naik. Tanggal 17 April 2019 nanti, lanjutnya, masyarakat akan berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Yang jelas kami optimistis, Insya Allah masyarakat akan seperti tsunami akan ke TPS memilih Prabowo-Sandi,” tandas Andre.
“Masyarakat indonesia menginginkan perubahan, kehidupan ekonomi yang lebih baik, menginginkan lapangan pekerjaan terbuka, menginginkan harga-harga kebutuhan bahan pokok terjangkau," imbuhnya.
Sebelumnya, Komisioner KPU, Viryan Azis, menganggap adanya fenomena Nurhadi-Aldo hanya sebagai hiburan di tengah kurang riang gembiranya Pemilu 2019. Viryan tak sependapat jika munculnya akun ini justru dianggap sebagai cerminan apatisnya masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilpres nanti.
Viryan juga yakin, keberadaan akun bernuansa humor ini tidak akan meningkatkan angka pemilih golput. Menurutnya, munculnya Nurhadi-Aldo justru memberikan penyegaran kepada publik dari kegaduhan suasana politik saat ini.
"Itu hadir sebagai warna baru, menyegarkan publik, mengingatkan banyak pihak termasuk kami dan peserta pemilu akan pentingnya fokus pada substansi pemilu itu sendiri," ucap Viryan.
Editor: Iswara N Raditya