Menuju konten utama

Kamerun Juarai Piala Afrika 2017

Pelatih Kamerun Hugo Broos berhasil mengantarkan Kamerun menjadi juara Piala Afrika meski sebelumnya ia dikritik karena telah mengganti pemain veteran Kamerun dengan pemain baru pada Februari silam.

Kamerun Juarai Piala Afrika 2017
Kamerun juara Piala Afrika 2017. REUTERS

tirto.id - Pelatih Kamerun Hugo Broos berhasil mengantarkan Kamerun menjadi juara Piala Afrika meski sebelumnya ia dikritik karena telah mengganti pemain senior Kamerun dengan pemain-pemain muda pada Februari silam.

"Ketika saya datang ke Kamerun setahun lalu, saya mendapati sekelompok pemain tua dan tak punya motivasi. Saya harus mengubahnya," kata Broos kepada wartawan, seperti dikutip dari Antara, Senin (6/2/2017).

Menurutnya pemain-pemain Kamerun sebelumnya kurang antusiasme, sehingga ia mengubah struktur pemain dengan memasukkan pemain-pemain muda yang lebih mudah bergairah dengan permainan.

"Para pemain bermain tanpa antusiasme, tidak bermain demi tim nasional melainkan karena diharuskan, karena pelatih mengundang mereka," ungkapnya, terkait pemain-pemain yang digantinya.

"Oleh karena itu saya sedikit mengubah tim, memasukkan beberapa pemain muda dan saya kira itu berhasil," bebernya.

Keputusan Hugo memang tak keliru, ia berhasil membuat Kamerun meraih juara dengan skor 2-1 melawan Mesir di pertandingan final turnamen Piala Afrika tahun 2017.

Kekukuhan pelatih Hugo Broos dalam mempertahankan skuad timnas dari negeri di Afrika Tengah itu berbuah manis setelah skuadnya, pemain pengganti Vincent Aboubakar berhasil memanfaatkan sundulan Nicolas Nkoulou sehingga berhasil mencetak gol penentu.

Mesir diperkuat para pemain berpengalaman seperti duo Ahmed Fathi dan kiper Essam El Hadary yang sudah tujuh kali memperkuat negaranya pada Piala Afrika, sedangkan Kamerun hanya memiliki Nkoulou yang pernah bermain pada babak knockout Piala Afrika sebelum turnamen edisi ini.

Di tengah absennya para pemain senior seperti Joel Matip, Aurelien Chedjou dan Eric-Maxim Choupo Moting, para pemain muda seperti Christian Bassogog dan Fabrice Ondoa bersama dengan bek tengah berpengaruh Michael Ngadeu Ngadjui telah membuktikan mereka mampu mengemban tugas.

"Membalas wartawan adalah hal paling bodoh yang bisa dilakukan seorang pelatih," sambung Broos, "Saya bekerja untuk mendapatkan hasil, dan saya senang sekali telah menjuarai Piala Afrika."

"Ini awal yang baik. Saya tidak memasalahkan pers mengkritik pemain-pemain saya, yang saya minta adalah mereka adil dan objektif. Saya harap setelah kami juara, hubungan kami dengan media akan membaik," tutup dia

Baca juga artikel terkait KAMERUN atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Olahraga
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh