Menuju konten utama

Jurus Sri Mulyani Kendalikan Defisit APBN di 2024

Kemenkeu mematok defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 berada di 2,15 persen hingga 2,64 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Jurus Sri Mulyani Kendalikan Defisit APBN di 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparan saat acara High Level Dialogue (Seminar) on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Rabu (29/3/2023). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.

tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mematok defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 berada di 2,15 persen hingga 2,64 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Target ini jauh lebih rendah dari tahun ini mencapai 2,84 persen terhadap PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk mengejar target defisit yang rendah tersebut pihaknya sudah mempunyai berbagai formula. Salah satunya pembiayaan utang akan dikelola secara prudent, dan sustainable sesuai best practice pengelolaan utang.

"Dengan menjaga keseimbangan antara biaya dan risiko, menjaga rasio utang dalam batas aman di kisaran 38,07 persen hingga 38,97 persen PDB," ujarnya dalam Rapat Paripurna di DPR, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Dalam mengupayakan defisit lebih rendah, Bendahara Negara itu juga akan menerbitkan utang secara terukur, serta melakukan pendalaman pasar agar cost of fund semakin efisien.

Pemerintah juga terus mendorong pembiayaan inovatif dan kreatif dengan memberdayakan peran swasta, BUMN, BLU, SMV, dan SWF untuk mengakselerasi pencapaian target pembangunan.

Sebelumnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menargetkan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2024 berada di 2,15 persen hingga 2,64 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Target ini pun jauh lebih rendah dari target di tahun ini yang sebesar 2,84 persen terhadap PDB.

"Untuk tahun depan awal kita akan perkirakan defisit makin menurun pada level 2,16 hingga 2,64 persen dari PDB dengan primary balance mendekati nol," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Istana Jakarta, Senin (20/2/2023).

Sesuai dengan pelaksanaan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 atau Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 yang mana, pada tahun 2023 defisit harus dijaga di bawah 3 persen dari PDB. Adapun sepanjang 2022 defisit APBN tercatat sebesar Rp464,3 triliun atau 2,38 persen terhadap PDB.

Sementara defisit APBN tahun 2023 ditargetkan makin mengecil, yaitu sebesar Rp598,2 triliun atau 2,84 persen. Pendapatan negara pada tahun 2023 ditargetkan mencapai Rp2.463 triliun yang berasal dari pemasukan perpajakan sebesar Rp2.021 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp441,4 triliun, dan hibah Rp0,4 triliun.

Baca juga artikel terkait APBN 2024 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin