tirto.id - Proses penanggulangan gempa dan tsunami yang menerjang Sulawesi Tengah (Sulteng) masih terus dilakukan. Hingga Sabtu (5/10/2018) malam dilaporkan 1649 orang tewas, 265 hilang, dan 152 orang tertimbun.
"Jumlah korban yang meninggal dunia sampai tadi malam (5/10/2018) mencapai 1.649 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta timur, Sabtu (6/10/2018).
Sutopo menjelaskan korban tewas paling banyak berasal dari Kota Palu dengan 1413 korban tewas. Disusul Donggala dengan 159 korban, Sigi 64 orang, Parigi Moutong 12 orang, dan Pasangkayu, Sulawesi Barat 1 orang.
Lebih lanjut Sutopo pun menerangkan, Seluruh korban tewas telah dimakamkan. 922 di antaranya dikuburkan oleh pihak keluarga. Sementara 628 jenazah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Paboya, 35 jenazah dimakamkan di TPU Pantoloan.
"Lokasi lain tempat pemakaman di Donggala 35 jenazah, Balaroa 10 jenazah, Petojo 10 jenazah, Biromaru 8 jenazah dan Pasang kayu 1 jenazah," beber Sutopo.
Sementara itu Sutopo juga menyebut masih ada 265 orang yang dinyatakan hilang. Selain itu 152 orang masih tertimbun. Korban luka tercatat 2.549 yang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Akibatnya ia memprediksi bahwa korban tewas masih akan terus bertambah. Ia pun meminta warga untuk terus waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Yantina Debora